Please activate JavaScript!
Please install Adobe Flash Player, click here for download

GE 48 web

global energI EDisi 48 I NOVEMBER 2015 93 hour (TWh) atau naik 1,94 persen di- banding dengan periode yang sama tahun lalu sebesar 146,8 TWh, serta adanya kenaikan harga jual rata-rata dari sebesar Rp 910,61/KWh menjadi Rp1.036,16/KWh,” terang Bambang. Selain itu, beban usaha PLN juga se- benarnya turun sejalan dengan program efisiensi perusahaan. Apabila pada kuar- tal III 2014 beban usaha perseroan sebe- sar Rp 177,9 triliun, maka pada triwulan yang sama tahun ini turun 7,45 persen atau sebesar Rp 13,3 triliun menjadi Rp 164,7 triliun. PLN mencatat, efisiensi terbesar terlihat dari berkurangnya biaya ba- han bakar minyak (BBM) sebesar Rp 28,46 triliun atau 50,93 persen. Biaya pemakaian BBM PLN pada kuartal III 2015 tercatat sebesar Rp 27,4 triliun, menyusut signifikan dibandingkan de- ngan pengeluaran untuk belanja yang sama kuartal III tahun lalu Rp 55,9 tril- liun. “Penurunan ini terjadi karena prog- ram efisiensi yang terus dilakukan per- usahaan antara lain melalui substitusi penggunaan bahan bakar minyak/BBM dengan penggunaan batubara/energi primer lain yang lebih murah, dan pe- ngendalian biaya bukan bahan bakar, serta turunnya harga komoditas energi primer,” jelas Bambang. Selain itu, perseroan juga sudah mengupayakan transaksi lindung nilai (hedge) khusus utang valuta asing per- usahaan yang jatuh tempo mulai April 2015. Langkah ini, jelas Bambang, di- lakukan PLN untuk mengurangi beban operasi di tengah tren pelemahan rupiah terhadap dolar AS. Serangkaian kebijakan efisiensi ter- sebut, lanjut Bambang, cukup efektif menekan biaya subsidi listrik yang tu- run sebesar Rp 37,28 triliun menjadi sebesar Rp 45,9 triliun pada kuartal III 2015 dibandingkan dengan posisi triwulan III 2014 yang mencapai Rp 83,35 triliun. Di sisi lain, Bambang mengatakan, to- tal aset PLN pun bertambah sebesar Rp 21,9 triliun sepanjang Januari-September 2015 sehingga totalnya mencapai Rp 632,9 triliun per 30 September 2015. “Kenaikan total aset ini terutama di- sebabkan oleh pertumbuhan asset ope- rasional ketenagalistrikan sebesar Rp 12,7 triliun atau 5,68 persen sehingga menjadi Rp 549,5 triliun, sejalan dengan adanya investasi terutama pada proyek pembangkit dan transmisi,” tutur Bam- bang. Adapun jumlah pelanggan yang dilay- ani perusahaan pada akhir Triwulan III 2015 mencapai 60,3 juta pelanggan atau naik 13,78 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya, 56,5 juta pelanggan. Bertambahnya jumlah pelanggan ini juga mendorong kenaikan rasio elektrifikasi nasional yaitu dari 82,9 persen pada Sep- tember 2014 menjadi 87,3 persen pada September 2015.  BambangSudarto,Ins Penurunan ini terjadi karena program efisiensi yang terus dilakukan perusahaan melalui substitusi penggunaan bahan bakar minyak/BBM dengan penggunaan batubara/energi primer lain yang lebih murah, dan pengendalian biaya bukan bahan bakar, serta turunnya harga komoditas energi primer. Bambang Dwiyanto Plt.Kepala Komukanisi Korporat PLN global energI EDisi 48 I NOVEMBER 201593

Pages Overview