Please activate JavaScript!
Please install Adobe Flash Player, click here for download

GE 48 web

50 global energI EDisi 48 I NOVEMBER 2015 MAKRO M elonjaknya sektor jasa dan per- dagangan tanpa ditopang dengan industri manufaktur yang kokoh diyakini akan mempengaruhi in- dustri di Indonesia. Karena itu pemerintah diminta segera melakukan langkah kong- krit untuk menghadang laju deindustri- alisai yang terjadi di Indonesia.”Kalau jasa perdagangan meningkat tanpa dasar indus- tri primer yang kuat akan mempengaruhi sektor pertumbuhan ekonomi,” kata ketua Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Muliaman Darmansyah Hadad dalam Semi- nar Nasional dan Kongres ISEI XIX pada Jumt (9/10/2015). Dikatakannya, jebakan middle income trap patut diwaspadai oleh pemerintah. Kondisi itu akan menahan Indonesia ‘naik kelas’ ke level negara berpendapatan lebih tinggi.”Ini yang harus kita antisipasi jangan sampai nan- ti justru akan terjebak pada klas menengah dan justru akan menahan laju Indonesia un- tuk menuju pendapatan yang tinggi,” kata pria yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Muliaman menuturkan, kecenderung- an usaha yang berkembang belakangan ini lebih menitikberatkan pada profit instan dengan menjual barang jadi, terutama ba- rang impor, dan menggerus sektor primer yang berbasis produksi. Hal itu terefleksi- kan pada struktur produk domestik bruto (PDB). Kendati secara proporsi industri pe- ngolahan masih lebih besar dibandingkan dengan sektor perdagangan besar dan ecer- an, perlambatan pertumbuhan industri jauh lebih kencang dibandingkan dengan perdagangan. Indonesia harus bisa keluar dari jebakan Middle Income Trap yang bisa menahan untuk naik ke level ekonomi lebih tinggi. Karena itu, pemerintah dituntut terus mengembangkan industri primer berbasis bahan baku yang kuat DariKongresISEI WaspadaiJebakan ‘MiddleIncomeTrap’

Pages Overview