Please activate JavaScript!
Please install Adobe Flash Player, click here for download

GE 48 web

74 global energI EDisi 47 I OKTOBER 2015 pun panjang pipa PGN secara nasional lebih dari enam ribu kilometer yang membentang di Sumatera dan Jawa. Hendi menjelaskan, dari sekitar 60 Badan Usaha Hilir Gas yang ada di Indonesia, PGN merupakan badan usaha yang mengembangkan infrastruktur gas secara terintegrasi untuk seluruh lapisan masyarakat.Jaringan pipa gas PGN mengalirkan gas untuk berbagai sektor mulai dari sektor rumah tangga, industri, komersial, UKM, listrik, dan transportasi. “PGN tidak hanya mengedepankan usaha niaga semata, tetapi juga tetap menerapkan konsep pengembangan infrastruktur gas terintegrasi,” kata Hendi dalam keterangan tertulisnya. Saat ini, jumlah pelanggan PGN di DKI Jakarta sekitar 13.900 pelanggan. Dari jumlah itu, sekitar 13.500 di antara- nya adalah pelanggan rumah tangga dan usaha kecil. Adapun jumlah pelanggan PGN secara nasional lebih dari 100 ribu pelanggan.”Mayoritas adalah rumah tangga dan pelaku usaha kecil seperti warung bakso, pempek dan lainnya,” kata dia. PGN sedang mengerjakan berbagai proyek infrastruktur gas di DKI Jakarta. Proyek itu antara lain pembangunan ja- ringan gas rumah tangga, pembangunan jaringan gas Ring Line 1 (Muara Karang- Muara Bekasi) sepanjang 45 kilometer, pembangunan stasiun pengisian bahan bakar gas (SPBG) dan Mobile Refuelling Unit (MRU) atau SPBG bergerak. Di sektor rumah tangga pada tahap awal ada 5-7 ribu rumah yang teraliri pada 2014 ini. Ini adalah bagian dari Program PGN Sayang Ibu, menam- bah 1 juta sambungan baru gas rumah tangga. Program ini dimulai tahun ini dan berkelanjutan di tahun-tahun se- lanjutnya. PGN, kata Hendi, mendapatkan penu- gasan dari Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) untuk mengo- perasikan jaringan pipa yang dibangun pemerintah berdasar Surat No 7637/93/ DJM.S/2014 tanggal 30 Juni 2014. Ada 5.138 pelanggan rumah tangga yang di- targetkan teraliri gas bumi pada kuartal IV tahun ini. Wilayah itu meliputi Marun- da, Tebet Harum, Tebet Berlian, Tsu Chi, Sukapura dan Tipar Cakung. Untuk meningkatkan kehandalan pe- nyaluran gas untuk semua sektor, PGN juga sedang membangun jaringan pipa Ringline 1 (Muara Bekasi-Muara Karang) sepanjang 45 kilometer. “Saat ini, pembangunan jaringan pipa itu sedang berjalan dan diperkirakan kelar pada awal 2015. Untuk itu, kami sangat mengharapkan dukungan semua pihak agar proyek infrastruktur gas un- tuk kepentingan masyarakat ini bisa se- gera diselesaikan,” kata Hendi. Adapun jaringan pipa terkoneksi di masa mendatang yang akan dibangun PGN antara lain Kawasan Industri seki- tar Jakarta Utara, Cakung–Cilincing, Ka- wasan Berikat Nusantara, Marunda Cen- ter dan PLN Muara Tawar, serta Muara Karang Tanjung Priok. Pada tahap awal akan memenuhi ke- butuhan industri sebesar 5-15 BBTUD. Pasokan gas ke industri itu akan mem- buat sektor indutsri berkembang dengan kebutuhan dari 50 BBTUD menjadi 65 BBTUD. Di sektor transportasi PGN menyuplai gas ke 14 SPBG mitra di DKI Jakarta. Se- lain itu PGN juga mengoperasikan SPGB dan MRU milik PGN sendiri. Untuk mem- percepat konversi BBM ke BBG, tahun ini PGN membangun enam SPBG dan dua MRU di DKI Jakarta. Dari jumlah itu yang sudah selesai dibangun adalah SPBG Ke- tapang (Kantor Pusat PGN) yang melaya- ni kendaraan operasional PGN dan MRU Depo B Cawang yang beroperasi Juli 2014 melayani Bus TransJakarta. Adapun SPBG yang sedang dalam pembangunan adalah SPBG Ancol (kerja sama dengan JEU-BUMD DKI), SPBG MIRA 24, SPBG Kalideres 1, SPBG Pulogebang dan SPBG Kalideres 2. Pembangunan SPBG di DKI itu adalah bagian dari 16 SPBG dan yang diba- ngun PGN tahun ini. SPBG/MRU PGN lainnya dibangun di Surabaya, Bogor dan Sukabumi. PGN juga ditugasi oleh pemerintah untuk mendistribusikan gas untuk trans- portasi. Penugasan itu diberikan me- lalui Surat Keputusan Menteri ESDM No.2436/K/15/MEM/2014. Untuk diketa- hui, saat ini setiap hari PGN mengalirkan gas ke wilayah DKI Jakarta sebanyak 95 BBTUD atau setara 2,7 juta liter BBM per hari. Ini juga berarti selama ini PGN turut membantu mengurangi kemacetan lalu lintas, karena kalau diangkut dengan truk tangki berkapasitas 10.000 liter, maka membutuhkan 270 truk tangki yang akan menambah padat jalanan di Jakarta. Kebutuhan gas bumi di DKI Jakarta semakin meningkat dengan ada- nya program Percepatan SPBG dan Per- cepatan gas rumah tangga (city gas).  Bambang Sudarto

Pages Overview