Please activate JavaScript!
Please install Adobe Flash Player, click here for download

GE 48 web

global energI EDisi 48 I NOVEMBER 2015 9 mengalami penurunan sebesar 1,9% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 20,69 juta ton. Volume penjualan tersebut termasuk volume pen- jualan semen dalam negeri Perseroan yang mencapai 18,27 juta ton atau turun 3,5% dibandingkan periode yang sama tahun lalu (18,92 juta ton). Sementara itu vo- lume penjualan ekspor Perseroan tercatat sebesar 697,56 ribu ton atau meningkat sebesar 47,5% dibanding peri- ode yang sama tahun lalu sebesar 472,92 ribu ton. Direktur Utama Semen Indonesia Suparni menje- laskan, pertumbuhan ekonomi di Semester 1/2015 juga berpengaruh terhadap konsumsi semen dalam negeri, yang mengalami penurunan sebesar 0,9% atau 42,58 juta ton dibanding periode yang sama tahun lalu sebe- sar 42,99 juta ton. Sementara itu harga jual juga meng- alami tekanan karena meningkatnya persaingan pasar dengan masuknya beberapa pemain baru industri se- men, baik global maupun lokal di tanah air,” katanya. Sementara itu pendapatan Rp 19,11 triliun atau turun 1,2% dibanding periode sama tahun 2014 sebesar Rp 19,35 triliun. Beban Pokok Pendapatan: Rp 11,60 triliun, naik 6,5% diban- ding periode yang sama tahun 2014 sebesar Rp10,90 triliun. Sedangkan laba usaha Rp 4,10 triliun atau turun 19,8% dibanding periode yang sama tahun 2014 sebesar Rp5,11 trili- un. Laba Bersihnya Rp 3,20 triliun atau turun 21,6% diban- ding periode yang sama tahun 2014 sebesar Rp4,08 triliun. Suparni menjelaskan, penurunan laba tersebut dipengaruhi oleh kenaikan beban pokok sebesar 6,5% antara lain kenaikan tarif listrik, beban penyusutan karena mulai beroperasinya beberapa fasilitas baru (kapitalisasi asset baru), beban raw material, nilai kurs yang berdampak kepada biaya pemeliharaan dan packaging (kertas kraft), serta kenaikan beban distribusi. Meski mengalami penurunan penjualan hingga Septem- ber 2015, Perseroan optimis kinerja penjualan semakin membaik pada Triwulan IV 2015 ini hingga tahun depan, ka- rena banyaknya proyek infrastruktur yang mulai dikerjakan. “Mulai Agustus 2015 kami mencatat kenaikan volume penjualan dalam negeri yang cukup signifikan. Trend kenaikan ini terus berlanjut hingga hari ini,” jelas Suparni. Sejak Agustus 2015 unit produksi Perseroan baik di Padang, Gresik dan Tonasa mulai mencapai util- isasi maksimal. “Kami mulai memasok beberapa pro- yek infrastruktur baik yang dikerjakan oleh Pemerintah maupun Swasta di seluruh wilayah pemasaran kami, antara lain proyek jalan tol, bendungan, prop- erty, dan proyek lainnya,” tambah Suparni.agk MedcoLepasBlok KamparkePertamina PT Medco E&P Indonesia resmi melepas aktivitas operasional- nya di Blok Kampar, Riau, kepada PT Pertamina Hulu Energi (PHE) Kampar. Medco sebelum- nya ditunjuk pemerintah untuk mengelola blok ini hingga masa transisi selesai. Kini, PHE resmi mengelola Blok Kampar setelah menandatangani kontrak kerja sama bagi ha- sil dengan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas). Sebelumnya, Medco adalah operator Blok Kampar pada 1995-2013 setelah dilepas oleh pengelola awal, PT Stanvac Indonesia. “Signature bonus didapat negara sebesar 5 juta dollar AS,” ujar pelaksana tugas Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Hufron Asrofi dalam siaran tertulis, Selasa (3/11/2015). Komitmen pasti diteken PHE hingga tiga tahun pertama untuk studi geologi, geofisika, reservoir, dan produksi. Lalu kontrak juga mencakup komitmen aktivitas pengeboran lima sumur sisipan dan pengeboran satu sumur eksplo- rasi. Total nilai kontrak mencapai 12,5 juta dollar AS. Blok Kampar terbentang di area kerja seluas 469 kilome- ter persegi. Cadangan terpendam di 12 lapangan (original oil in place) blok ini mencapai 200,386 MMSTB. Berdasar- kan catatan SKK Migas, produksi lapangan ini hingga bulan lalu mencapai 1.380 barel minyak per hari. Jef DihibahkanAsetEnergi Rp650MkePemda Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sum- ber Daya Mineral (ESDM) melansir telah memberikan hibah barang milik negara (BMN) senilai Rp 650,470 miliar kepada 156 pemerintah kabupaten atau kota di Jawa, Sulawesi, Nusa Tenggara Timur (NTT), Nusa Tenggara Barat (NTB), Maluku dan Papua. Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sum- ber Daya Mineral (KESDM), Teguh Pamudji mengatakan BMN yang telah diterima oleh Pemerintah Daerah se- lanjutnya bisa dilakukan dengan upaya pemeliharaan. “Ini dalam rangka memenuhi kebutuhan energi dan sumber daya mineral bagi kesejahteraan masyarakat,” ujar Teguh dalam Sambutan penandatanganan Doku- men Hibah di Nusa Dua Bali, Senin, (26/10/2015). Teguh menjelaskan, infrastruktur yang dibangun dan global energI EDisi 48 I NOVEMBER 20159

Pages Overview