Please activate JavaScript!
Please install Adobe Flash Player, click here for download

GE 48 web

82 global energI EDisi 48 I NOVEMBER 2015 S elama ini biji buah bintaro yang jatuh dan mengering umumnya hanya dimanfaatkan sebagi- an besar orang untuk racun ti- kus, namun di tangan dua mahasiswa Fakultas Teknik Kimia Universitas Widya Mandala (UWM) Surabaya semester V ini, yakni Maria Bagun Rizkiana dan Jen- nie Lie mengolah biji buah bintaro ter- sebut melalui proses kimia menjadikan- nya biodiesel. “Buah bintaro yang sudah jatuh dan mengering, bijinya itu ternyata meng- andung kadar minyak yang cukup tinggi antara 40-60 persen,” kata Jennie Bagun Rizkiana saat ditemui di Laboratorium Fakultas Teknik Kimia UWM, Kampus Kalijudan Surabaya, Selasa (20/10/2015). Ia menjelaskan, proses pembuatan, dari biji buah bintaro hingga menjadi biodiesel. Dimulai dari biji buah bin- taro diperoleh dengan cara membelah buahnya. Setalah itu, biji buah tersebut dibersihkan dengan menggunakan air. Kemudian biji dimasukkan ke dalam oven dengan suhu 50 derajat celcius se- lama 3 hari untuk menghilangkan kadar airnya. Setelah biji kering, lalu dihancur- kan dengan menggunakan blander atau grinder. Biji yang sudah hancur tersebut, se- lanjutnya ditaruh ke dalam wadah yang dicampur dengan methanol dan air se- bagai katalis. Lalu ketiga bahan yang sudah dicampur tersebut, dimasukkan ke dalam reaktor subkritis dengan di- aliri gas nitrogen. “Tujuan mengalirkan gas nitrogen ke dalam reaktor subkritis ini untuk menaikkan tekanan di dalam reaktor antara 25-50 bar, tanpa menim- bulkan reaksi di dalam reaktor,” papar- nya Jennie. INOVASI Banyak tumbuhan yang awalnya hanya memiliki fungsi yang tidak begitu penting, tetapi setelah diolah lebih lanjut menjadi sesuatu yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Salah satunya seperti biji buah bintaro, melalui proses pengolahan kimia ternyata dapat menjadi bahan baku biodiesel. Mahasiswa UWMCiptakan Biodiesel dariBiji Bintaro Foto:BayuBasuSeno

Pages Overview