Please activate JavaScript!
Please install Adobe Flash Player, click here for download

GE 48 web

20 global energI EDisi 48 I NOVEMBER 2015 LAPORAN UTAMA Sejak setahun lalu, paska dilantiknya Jokowi sebagai Presiden RI, James R Moffet, aktif bolak-balik dari Phoenix, AS, ke Jakarta. Hal itu dilakukan guna memuluskan nasib perpanjangan operasi PT Freeport Indonesia di Papua. Berbagai pihak telah ditemui termasuk dengan Presiden RI Joko Widodo. M offet berkomitmen akan me- nambah invetasi senilai 18 milliar dollar AS atau sekitar Rp 241,9 triliun di Indonesia, setelah per- panjangan kontrak operasi PT Freeport In- donesia disetujui. Jumlah yang cukup be- sar tentunya ditengah ekonomi Indonesia yang sedang stagnan. Vice President Corporate Communi- cations PT FI, Riza Pratama membenar- kan hal itu. Seringnya bos besar PT FI berkunjung ke Indonesia bisa dimaklu- mi, karena pemegang saham di Amerika Serikat menuntut kepastian perpanjang- an operasi, sebelum Freeport mengge- lontorkan investasi senilai 15 miiar dollar AS. Dana itu untuk membangun tam- bang bawah tanah (deep surface mining), diperkirakan tahun ini tambang di per- mukaan (open pit) mulai habis. Itu alasan yang masuk akal dari sisi pemegang saham induk perusahaan PT FI, Freeport-McMoran Inc. Dari sisi po- tensi pendapatan dari penjualan kon- sentrat mineral tentu lebih menggiur- kan. Tambang bawah tanah di Papua itu mengandung potensi cadangan produksi 2,27 miliar ton biji konsentrat. Kalau konsesi berlanjut sampai 2041 atau diperpanjang 20 tahun lagi, betapa dahsyat nilai keuntungan perusahaan berbasis di Phoenix, AS ini. Ini bisa men- jadi sumur duit tanpa batas bagi Mof- fet. “Bila Freeport telah memperoleh kepastian perpanjangan kontrak, maka akan langsung merealisasikan investasi pengembangan tambang bawah tanah dan penambahan kapasitas smelter di Gresik,” kata Riza. Ia menambahkan, sejalan dengan sudah dilakukannya investasi senilai 4 miliar dollar AS, rencana investasi selan- jutnya sebesar 15 miliar dollar AS untuk tambang bawah tanah ditambah 2,3 mi- liar dollar AS dalam pembangunan fasi- litas pemurnian dan pengolahan mine- ral di Gresik, Jawa Timur. Untuk itu semua, adalah janji Moffet yang belum direalisasi, termasuk ren- cana divestasi 10,64 persen saham PT FI. November tahun lalu, untuk yang per- tama kali Moffet bertemu dengan Men- teri ESDM Sudirman Said, membahas se- gala hal yang berkaitan dengan rencana perpanjangan konsesi. Sampai munculnya surat dari Men- teri ESDM di laman resmi situs Freeport yang menghebohkan itu. Pernyataan Menteri ESDM tetap sama, belum ada kontrak perpanjangan operasi dengan PT FI. Alasannya, pemerintah sedang mengkaji revisi Peraturan Pemerintah Nomor 77 Tahun 2014. Bambang Sudarto Lobi Moffet TembusRI1

Pages Overview