Please activate JavaScript!
Please install Adobe Flash Player, click here for download

GE 48 web

global energI EDisi 48 I NOVEMBER 2015 69 turun, tapi ternyata baru 1 Januari 2016, dan itupun tidak untuk semua lapangan gas bumi, hanya gas dari proyek terten- tu,” kata Ketua Forum Industri Peng- guna Gas Bumi (FIPGB) Achmad Safiun. Hal yang sama juga diungkapkan pengguna gas bumi lainnya, mulai dari pupuk, keramik, dan industri lainnya di acara tersebut. ) Zikrullah menga- takan, harga gas bumi dari hulu atau dari Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) bervasiasi mulai dari 2,7 sam- pai 8 dolllar AS per MMBTU (Million British Thermal Unit). “Tapi rata-rata harga gas hulu itu 6,4 dollar AS per MMBTU. Harga itu masih murah. Har- ga itu berdasarkan perhitungan Plant of Development, di mana KKKS harus membutuhkan waktu 15-17 tahun un- tuk melakukan eksplorasi, tiap hari dia keluarkan dana, hasilnya baru 17 tahun kemudian,” ungkap Zikrullah. Ia mengungkapkan, ketika harga gas hulu masih murah, pertanyaannya mengapa banyak industri yang menge- luhkan harga gas bumi naik dan bahkan lebih mahal bila dibandingkan dengan negara lain.”Harga itu kan masih di hulu, kan hilirnya harusnya kita soroti juga. Ada tambahan membayar toll fee karena melalui gas, ada yang harus diproses jadi LNG. Belum lagi margin usaha, di hilir inilah yang kita harus soroti, mengapa harganya bisa lebih mahal. Apakah kare- na trader, atau bagaimana,” jelasnya. Wiratmaja Puja menambahkan, pemerintah memang punya kebijakan pemberian insentif bagi pengguna gas bumi nasional, di mana harga gas di atas 6 dollar AS per MMBTU, akan ditu- runkan sekitar 1 dollar AS per MMBTU. “Tapi kebijakan ini baru berlaku mulia 1 Januari 2016, kenapa tidak sekarang? Kebijakan ini kan seperti kapal besar, kalau kita tidak sisir dulu, kita persiap- kan dulu, nanti berdampak besar ke kapal-kapal lainnya. Jadi kebijakan ini baru berlaku pada 1 Januari 2016, harga gas hulu di atas 6 dollar AS per MMBTU akan diturunkan 1 dollar AS per MMB- TU,” tutup Wiratmaja. MoU Jual Beli Dalam acara Sarasehan ini tiga Per- janjian Jual Beli Gas Bumi (PJBG) telah ditandatangani pada acara Sarasehan Stakeholder Gas Bumi Nasional 2015 di Bali, Senin kemarin. Dari tiga PJBG ini, negara mendapat penerimaan sebesar 61,4 juta dollar AS atau sekitar Rp 830 miliar. Total perkiraan tambahan pe- nerimaan Negara sebesar 61.366.553 dollar AS,” ujar Plt. Kepala Pusat Ko- munikasi Publik, Hufron Asrofi , Selasa (3/11/2015). Ketiga PJBG tersebut PT Pertamina EP dengan PT Sinergi Patriot Bekasi un- tuk kebutuhan pembangkit listrik selama empat tahun. Total gas yang akan dipa- sok mencapai 3,5 juta-5 juta kaki kubik per hari (MMSCFD). Ada juga PJBG an- tara ConocoPhillips (Grissik) Ltd dengan PT Odira Energi Karang Agung untuk ke- butuhan lifting minyak bumi. Total gas yang akan dipasok sebanyak 0,7-1 miliar british thermal unit per hari (BBTUD), selama delapan tahun. Kemudian PJBG antara PT Pertamina EP dengan PT Pu- puk Sriwidjaja Palembang (PUSRI) untuk kebutuhan pabrik pupuk, dengan jum- lah pasokan 17 juta MMSCFD selama dua tahun.Djauhari Effendi, ins IGN Wiratmaja Puja DIRJEN MIGAS ESDM global energI EDisi 48 I NOVEMBER 201569

Pages Overview