Please activate JavaScript!
Please install Adobe Flash Player, click here for download

GE 48 web

26 global energI EDisi 48 I NOVEMBER 2015 LAPORAN UTAMA geolog. Buat apa saya  bersusah-payah menemukan segala tambang ini jika bu- kan demi orang-orang yang mengingink- annya?” ujarnya.  Dalam edisi yang sama, harian itu juga mengulas, bagaimana bos pertam- bangan itu berhadapan dengan para penduduk Austin, Texas,  gara-gara di- visi properti Freeport mau membangun di atas lahan hijau seluas 4.000 hektare di pinggir kota--sebuah kawasan yang te- lah  dilestarikan para penduduk Austin selama itu.  Peristiwa ini tak pelak lagi membuat Moffett didemo oleh para  mahasiswa dari almamaternya sendiri. Menurut mereka, segala reputasi buruk Freeport di bidang lingkungan--entah di Indone- sia, Austin, atau di mana pun--membuat sang bos, Tuan Moffett, tak pantas- menerima  penghargaan apa pun dari universitasnya.  Freeport naik pitam. Perusahaan itu lantas mengirim surat kepada em- pat profesor dan dua wartawan. Isinya, jika pihak universitas tidak  mencabut tuduhan palsunya tentang pelanggar- an HAM (hak asasi manusia),    urusan berlanjut di pengadilan. Ancaman tersebut tak pernah terjadi. Dan pendu- duk setempat kian tak bersimpati pada cara-cara korporasi  tersebut menyele- saikan soal.  Lepas dari segala kritik tentang diri- nya, Moffett adalah pengusaha  sukses. Ia mampu mempertahankan prestasi Freeport Indonesia sebagai salah satu penghasil emas dan tembaga terbesar di dunia. Bahkan, Grasberg pun men- galirkan keuntungan lewat deposit perak yang ditemukan  belakangan. Untuk prestasinya ini, The Wall Street Journal menulis, ia  dibayar “hanya” lebih dari US$ 6 juta pada 1997, jauh lebih ku- rang  dari tahun sebelumnya. Karena, sumber-sumber Wall Street menyebut- kan,  Moffett meraup US$30 juta lebih dari gaji, bonus, dan tunjangan-tunjan- gan lain pada 1996. James Moffett juga dikenal punya hu- bungan baik dengan para pejabat tinggi Indonesia maupun Washington. Bekas presiden Soeharto adalah rekan golfnya. Sementara itu, Henry Kissinger, bekas menlu Amerika  Serikat yang anggota dewan direksi Freeport, adalah sobat- nya yang kerap naik satu pesawat. Na- mun, tatkala isu kolusi Freeport pecah pada  Juli 1998, perusahaan ini adalah entitas bisnis pertama yang menyangkal hubungannya dengan rezim Orde Baru. Moffett sempat muncul di Kejaksaan Agung Jakarta, awal November 1998, sehubungan dengan tuduhan KKN per- usahaan yang dipimpinnya.  James Bob Moffett mestinya so- sok luar biasa, paling tidak bukan figur “biasa-biasa saja”. Ia tetap mam- pu menjalankan sebuah usaha rak- sasa  dengan tenang, setelah rezim yang amat berkuasa, yang konon tempat  Freeport menyandarkan satu dan lain hal selama puluhan tahun, tumbang  begitu saja. Juga, tatkala kian banyak pertanyaan terus-mene- rus mengalir kepadanya dari berbagai penjuru dunia: mana yang lebih pen- ting dipikirkan ketika alam di kawasan pertambangan Freeport kian rusak, emas, tembaga, atau alam pegunung- an Irian yang menyimpan segala kekayaan itu? Tapi Moffett sepertinya tenang-tenang saja dengan kegelisah- an rakyat itu. Namun toh ada satu hal yang membuat dia gundah, yakni tat- kala perpanjangan kontrak Freeport terancam gagal. Gus Santo TAMBANG Freeport di Grasberg

Pages Overview