Please activate JavaScript!
Please install Adobe Flash Player, click here for download

GE 48 web

global energI EDisi 48 I NOVEMBER 2015 57 P T Pertagas melalui anak perusa- haannya PT Pertagas Niaga terus mencari celah pasar untuk me- masarkan liquified natural gas (LNG) lewat pasar ritel. Selain masuk ke industri dan hotel, Pertagas Niaga pun secara agresif menyasar konsumen di in- dustri tambang. “Kami menjual LNG untuk mengganti bahan bakar minyak bagi kendaraan operasional perusahaan tambang,” ujar Eko Agus Sardjono, Direktur Teknik dan Komersial PT Pertagas Niaga. Penjualan (LNG) langsung ini dilaku- kan Pertagas Niaga guna memenuhi ke- butuhan bahan bakar bagi kendaraan- kendaraan alat berat milik PT Cipta Kridatama di Sanga Sanga, Kalimantan Timur. LNG tersebut digunakan Cipta Kridatama untuk mengisi 1 unit Caterpi- lar 777. “Pengisian pertama LNG-nya dilaku- kan Agustus lalu dengan total volume 1 isotank atau setara 400 MMBTU,” lanjut Eko. Eko mengatakan, penjualan LNG langsung (LNG to LNG) secara ritel ini sebetulnya telah dimulai oleh salah satu anak perusahaan Pertagas ini sejak 2 ta- hun lalu. Perusahaan tambang menjadi konsumen pertama yang dibidik untuk bisnis ini. Sebelumnya, Pertagas Niaga telah me- masarkan LNG untuk Indominco tahun 2013 dan Berau Coal di 2014. Dengan to- tal penjualan LNG sebesar 2.050 MMB- TU. Ke depan, pengembangan Pertagas Niaga untuk bisnis LNG sebagai bahan bakar kendaraan tambang tidak akan berhenti sampai di sini. “Ekspansi se- lanjutnya akan dilakukan di daerah Kali- mantan Utara dan Kalimantan Selatan. Juga pengembangan smelter di Sulawe- si,” kata Eko. Eko mengklaim melalui konversi BBM ke LNG untuk kendaraan berat tambang ini diharapkan mampu mengurangi ke- butuhan dan pemakaian solar dalam negeri yang berdampak positif terhadap meningkatnya perekonomian Indonesia. “Potential saving program ini untuk di wilayah Kalimantan saja dapat mencapai hingga USD 770 juta setiap tahunnya,” ujar Eko di sela-sela kunjungan ke LNG Filling Station Plant 26, Bontang. LNG Filling Station Plant 26 merupa- kan fasilitas pengisian LNG milik PT Per- tagas yang berada di lingkungan Plant LNG PT Badak NGL, Bontang. Alokasi LNG-nya sebesar 0,02 standard cargo didapat dari Kontraktor Kontrak Ker- jaSama (KKKS) Mahakam yakni Total E&P Indonesie dan Inpex Corporation. Di Plant tersebut LNG dimasukkan da- lam truk isotank yang kemudian meng- angkut LNG untuk disalurkan ke konsu- men. “Kapasitas pengisiannya 1 isotank perhari dan bisa ditingkatkan menjadi 6 isotank perhari,” ujar Eko. Dukungan Pertagas Niaga kepada in- dustri tambang dalam menyediakan LNG bagi kendaraan operasional diakui Yhen- da Permana, direktur PT Badak NGL, se- bagai suatu terobosan dalam bisnis LNG ritel. “Ini juga menjadi komitmen dan sinergi kami dari Pertamina group dalam menyukseskan program pemerintah ter- utama konversi energi,” ujar Yhenda. Yendha juga berharap bisnis LNG ritel ini bisa terus dikembangkan. Apalagi ia juga optimis pihaknya mampu meme- nuhi kebutuhan LNG yang dikenal ener- gi bersih dan terjangkau ini untuk men- dukung ekspansi bisnis Pertagas Niaga. “Dari sisi pasokan kami siap,” ujarnya.  ktn, Agung Kusdyanto Sasar Industri Tambang global energI EDisi 48 I NOVEMBER 201557

Pages Overview