Please activate JavaScript!
Please install Adobe Flash Player, click here for download

Pialang Indonesia Edisi 22 Juni 2014-s

58 POINT OF VIEW FINANCIAL PLAN P erencanaan Keuangan tidak hanya sekedar pengaturan cashflow, na- mun juga bagaimana kita mengalo- kasikan aset-aset yang kita miliki ke dalam beberapa jenis investasi (diversifikasi Investasi) sehingga bisa memberikan tingkat pengembalian(return)yangoptimal.danreturn investasi adalah salah satu alat untuk menca- pai Tujuan Keuangan dari Rencana Keuangan Kita. Pembahasan Return ini saya khususkan untuk investasi pada sektor keuangan men- cakupperbankandanpasarmodal. Fungsi dari kita memberikan asumsi re- turn pada perhitungan Rencana Keuangann adalah untuk mengetahui dengan target re- turn XX Persen, maka dibutuhkan investasi berapa jika investasi dilaksanakan sekaligus (lumpsum)? / Jika investasi dilaksananakan secaratahunan,per3bulanataujikainvesta- si dilaksanakan secara rutin tiap bulan. Dari sini kita bisa mengetahui berapa nominal in- vestasi yang dibutuhkan sehingga secara ke- seluruhan kita dapat hidup dengan nyaman. Untuk Return Investasi di deposito, maka saya menyamakan dengan tingkat BI Rate sepanjang 2013 yang berada pada rentang 5,75% (Jan 2013) sampai 7,5% (desember 2013) maka return rata-rata adalah 6,4%/ tahun Gross atau 5,15%/tahun setelah di- potong PPH Final 20%. asumsi suku bunga yang saya pakai adalah suku bunga yang dijamin oleh LPS (Lembaga Penjaminan Simpanan) untuk bank umum, yang biasan- ya ditentukan sama dengan BI Rate. Pada Perencanaan Keuangan asumsi jika Tujuan Keuangan menggunakan Deposito, maka target returnnya adalah 5%/ tahun. Catatan: return Ini tidak memperhitungkan keadaan khusus dimana nominal deposito Anda mini- mumsehinggaAndadiberikanrateyanglebih rendah dari rata-rata atau dana yang Anda tempatkan lumayan besar sehingga anda di- berikan rate khusus oleh bank. Return IHSG sendiri Sepanjang 2013 adalah -0,98%. Sebagai info, asumsi re- turn pada perencanaan keuangan, jika in- vestasi dengan cara membeli saham secara langsung atau membeli Reksadana Saham adalah 20%. Sekarang kita liat return IHSG rata-rata dua tahun (2012-2013) hanya 5,75%, return rata-rata selama 3 tahun (2011- 2013) lebih rendah lagi yaitu 4,89%. Artinya apa?artinya secara keseluruhan jika Anda menempatkan dana Anda di sa- ham. Maka tolok ukur nya yaitu kinerja IHSG secara keseluruhan hanya menghasilkan re- turn kurang dari target yang telah kita tetap- kan yaitu 20%. Dengan catatan, Jika Anda berinvestasi dengan cara langsung membeli saham, maka sebenarnya ada faktor lain yaitu tergantung dari saham yang Anda pilih dan tergantung Anda melakukan diversifikasi dari saham-saham yang Anda beli. Jika saya menarik mundur data tersebut, yaitu dengan melihat return rata-rata IHSG selama 5 tahun (2009-2013) maka baru di- dapat return diatas 20%. Jika ditarik lebih panjang lagi yaitu return rata-rata periode 8 tahun (2006-2013), return kembali dibawah 20%danbarubisamencapai20%jikadiatas 10 tahun. Apakah Anda bingung menyikap- inya? Dengan keadaan seperti ini tentu anda mulai khawatir, “jangan-jangan investasi saya ada kemungkinan tidak mencapai tar- get seperti yang saya ingin kan” Point pentingnya dari tulisan ini adalah, untuk memperlihatkan pada Anda, penting- nya terus berinvestasi secara rutin dan disi plin, sebagai contoh, jika investasi dilakukan secara rutin setiap bulan dengan nominal yang sama (sudah dihitung menggunakan rumus), tetap ada kemungkinan target rupiah yang diinginkan dimasa depan kurang dari yang diharapkan karena terdapat Risiko, yaitu Risiko tidak tercapainya target Tujuan Keuang an akibat return investasi tidak sesuai dengan yang diharapkan. Dan faktor ini tentunya ber- laku secara umum (Risiko Sistematik). Hal lain yang dapat dilihat adalah, dalam memilih instrumen investasi sebaiknya disesuaikan dengan jangka waktu kapan dana tersebut akan digunakan, lalu kemudi- an sesuaikan dengan produk yang dibutuh- kan (Deposito, Emas, Properti, Bisnis, Rek- sadana Pasar Uang, Reksadana Pendapatan tetap, Reksadana Campuran, Reksadana Saham, dll). Fakta dari hasil riset menunjukkan, jika tujuan keuangannya jangka pendek, jangan paksakan dengan berinvestasi di produk yang memiliki Resiko Tinggi karena naik turunnya instrumen investasi tersebut juga tinggi. Dan untuk produk yang memiliki Re- siko tinggi, dalam jangka pendek (1-3 tahun terakhir) secara historical memiliki return yang sangat rendah, bahkan lebih rendah dari pada return deposito. Namun, ini tidak akan berlaku jika posisi IHSG sendiri sedang oversold (dalam tekanan jual) sehingga jus- tru malah kesempatan bagi investor untuk mendapatkansahamyangsedangterdiskon dari nilai wajarnya. Dan jangan lupa untuk lakukan review terhadap seluruh investasi Anda secara berkala. Aprida Target Return Dalam Perencanaan Keuangan

Pages Overview