Please activate JavaScript!
Please install Adobe Flash Player, click here for download

Pialang Indonesia Edisi 22 Juni 2014-s

35 salah satu cara perusahaan memperbaiki kinerja khususnya permodal. Bobby Ga- fur Umar, Direktur Utama Bakrie & Broth- ers, mengatakan peningkatan modal akan dilakukan antara lain dengan pener- bitan saham dan penjualan aset. Berdasarkan laporan keuangan, sepanjang tahun lalu perseroan memiliki defisiensi modal sebesar Rp 2,02 triliun. Padahal, pada 2012 ekuitas perseroan masih positif sebesar Rp 5,46 triliun. De- fisiensi modal ini terjadi karena total ke- wajiban perusahaan tercatat sebesar Rp 13,89 triliun, lebih tinggi dibandingkan aset perseroan yang hanya Rp 11,87 triliun. Penerbitan saham baru ini sebetul- nya pernah dilakukan Bakrie & Brothers pada 2008. Pada waktu itu, perusahaan menerbitkan saham baru sekitar 80,23 miliar dengan harga Rp 500 per saham. Alhasil, emiten bersandi saham BNBR ini bisa meraup duit Rp 40,12 triliun. Ini meru- pakan aksi korporasi terbesar sepanjang sejarah Bursa Efek Indonesia (BEI). Setelah dikurangi biaya, BNBR me- makai 92% dari total perolehan dana atau Rp 37,04 triliun untuk membiayai akuisisi tiga anak usaha. BNBR membeli 35% saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI), 40% saham PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG), dan 40% saham PT Bakrieland Development Tbk (ELTY). Sedangkan sisa 7,2% atau sekitar Rp 2,85 triliun akan gu- nakan untuk melunasi utang serta untuk membeli waran PT Bakrie Sumatera Plan- tations Tbk (UNSP). Setelah menggenggam dana besar, kini jumlah saham anak usaha yang dibeli BNBR pada waktu itu semakin menguap. Saham-saham tersebut banyak di-repur- chase agreement (repo) oleh perusa- haan dalam menjaring pinjaman. Sejak 2010-2011, perusahaan juga telah meng ubah identitasnya menjadi perusahaan investasi. Tak lagi menjadi induk usaha anak-anak usaha yang listed. Berdasarkan laporan keuangan, pada tahun lalu kepemilikan saham perusa- haan pada Energi Mega Persada turun 17% menjadi Rp 204,14 miliar. Investasi Bakrie & Brothers pada saham Bumi Re- sources juga turun 49,15% menjadi Rp 164,57 miliar dari tahun sebelumnya Rp 323,66 miliar. Investasi Bakrie & Brothers di PT Bak- rie Telecom Tbk (BTEL) juga turun men- jadi Rp 150,48 miliar dari Rp 151,36 miliar. Investasi perusahaan di Bakrieland De- velopment juga turun menjadi Rp 107,6 miliar dari Rp 116,21 miliar. Hal yang sama juga terjadi di Bakrie Sematera Plantation yang turun menjadi Rp 66,26 miliar dari Rp 123,24 miliar. MARKET FOCUS

Pages Overview