Please activate JavaScript!
Please install Adobe Flash Player, click here for download

Pialang Indonesia Edisi 22 Juni 2014-s

20 Sepanjang pagelaran Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan yang memunculkan Spanyol sebagai juara dunia baru itu, otoritas bursa mengatakan nilai tran- saksi rata-rata harian di lantai bursa sempat turun hingga di kisaran Rp 3 triliun. Dunia yang menasbih- kan Italia sebagai juara dunia, tiba-tiba volume rata-rata harian tu- run hingga lebih dari separuhnya menjadi 1,194 miliar saham dengan nilai tran saksi rata-rata har- ian sebesar Rp 1,322 triliun. Pada Juli 2006, event tersebut ma- sih berlangsung, penurunan pun masih berlanjut dengan volume rata-rata harian IHSG sebesar 1,029 miliar saham dengan ra- ta-rata transaksi harian sebesar Rp 1,419 triliun. Sebulan kemudian, per- lahan IHSG baru pulih. Volume rata-rata har- ian IHSG pada Agustus 2006 tercatat naik menjadi 1,715 miliar saham dengan nilai transaksi rata- rata harian Rp 1,777 triliun. Jika data terse- but disajikan secara lebih spesifik, selama di- gelarnya ajang tersebut pada 9 Juni-9 Juli 2006, volume rata-rata harian IHSG tercatat sebesar 1,161 miliar saham, ter- jun bebas 60,3% dari periode Mei 2006 atau lebih rendah 35,67% dari volume rata-rata setahun 2006 yang sebesar 1,805 miliar saham. Sementa- ra, nilai rata-rata hariannya sebesar Rp 1,306 triliun, merosot 55,25% dari nilai transaksi rata-rata Mei 2006 dan lebih rendah 29,06% dari nilai rata-rata harian setahun 2006 yang sebesar Rp 1,841 triliun. Kemudian, pada gelaran Piala Dunia 2010, hal serupa juga terjadi. Pada Perhelatan yang diada kan untuk pertama kalinya di benua Afrika itu, IHSG juga melambat. Data perdagangan pada periode Mei 2010, volume harian IHSG tercatat sebesar 6,423 miliar saham dengan transaksi harian Rp 5,119 triliun. IHSG ditutup pada level 2.796,957 pada perdagangan 31 Mei 2010. Memasuki periode Juni 2010, perdagangan saham melambat. Volume harian telah menurun menjadi 6,028 miliar saham dari posisi akhir Mei 2010 sebanyak 6,423 miliar saham. Nilai tran saksi rata-rata turun menjadi Rp 3,428 triliun, an- jlok 33,03% dari posisi Mei 2010 sebesar Rp 5,119 triliun. Sepanjang pagelaran Piala Dunia 2010 di Af- rika Selatan yang memunculkan Spanyol sebagai juara dunia baru itu, otoritas bursa mengatakan nilai transaksi rata-rata harian di lantai bursa sempat turun hingga di kisaran Rp 3 triliun. Ajang besar diakui oleh otoritas bursa turut mempe ngaruhi perilaku investor. “Setelah Piala Dunia transaksi kembali ke Rp 4,2 triliun,” kata Direktur Utama Bursa Efek Indonesia Ito Warsito seperti dikutip dari detikfinace, 14 Juli 2010. Pertanyaannya, apakah memang sihir Piala Dunia begitu dahsyat sehingga para pelaku pasar modal lemah, lesu loyo yang pada akhirnya me- nyebabkan bursa melambat? Lalu, bagaimana dampak perhelatan Piala Dunia kali ini? Menurut Kepala Riset Trust Securities Reza Pri- yambada, Piala Dunia memang membuat pasar modal cenderung melambat. Penyebab lesunya aktivitas bursa, lanjut Reza, selalu dikaitkan deng an beralihnya uang dari pasar modal ke meja judi. Para Broker bisa jadi berkurang produktivitasnya di lantai bursa akibat terlalu bersemangat men- dukung tim favoritnya. “Apakah itu benar atau tidak, saya tidak tahu. Akan tetapi secara historis pasar cenderung me ngalami perlambatan selama perhelatan Piala Dunia,” katanya kepada Majalah Pialang Indone- sia. MARKET NEWS

Pages Overview