Please activate JavaScript!
Please install Adobe Flash Player, click here for download

Pialang Indonesia Edisi 22 Juni 2014-s

24 Perusahaan Seri Nilai (Rp miliar) Tanggal Jatuh Tempo Adira Dinamika Multi Finance ADMF01BCN1 665 16 Desember Adira Dinamika Multi Finance ADMF02ACN2 722 3 November Adira Dinamika Multi Finance ADMF04E 672 29 Oktober Adira Dinamika Multi Finance ADMF05C 567 27 Mei Apexindo Pratama Duta APEX02B 300 19 Juni Agung Podomoro Land APLN01A 325 25 Agustus Astra Sedaya Finance ASDF01BCN2 941 12 Oktober Astra Sedaya Finance ASDF02ACN1 650 7 Juli Astra Sedaya Finance ASDF02ACN2 545 6 Desember Bank Rakyat Indonesia BBRI02 2.000 22 Desember Bank Tabungan Negara BBTN13C 900 29 Mei BCA Finance BCAF01ACN2 750 24 Juni BCA Finance BCAF04D 200 22 Juni Bank DKI BDKII06A 125 17 Juni Indonesia Eximbank BEXI01ACN1 202 20 Desember Indonesia Eximbank BEXI01ACN3 1.920 2 Juni Indonesia Eximbank BEXI04C 607 18 Juni BFI Finance Indonesia BFIN01BCN1 110 12 Juni BFI Finance Indonesia BFIN04C 228 8 Juli Bank Jabar BJBR06B 400 10 Juli Bank CIMB Niaga BNGA01A 180 23 Desember Bank Internasional Indonesia BNII01ACN1 440 6 Desember BPD NTT BNTT01B 105 8 Juli Batavia Prosperindo Finance BPFI01A 20 13 Juli MNC Securities BSEC02A 41 5 Juli Bank BTPN BTPN01ACN1 165 28 Juni Bank BTPN BTPN01B 400 7 Oktober Clipan Finance Indonesia CFIN03C 629 8 November Indomobil Finance Indonesia IMFI01ACN3 51 21 Desember Indomobil Finance Indonesia IMFI04B 400 9 Juni Indofood Sukses Makmur INDF05 1.610 18 Juni Indosat ISAT05A 1.230 29 Mei Indosat ISAT07A 700 8 Desember Jasa Marga JSMR01ACN1S 700 2 Oktober Mitra Adiperkasa MAPI01B 30 16 Desember Medco Energi Internasional MEDC02B 986 17 Juni Mandala Multifinance MFIN01BCN1 5 10 Juli Oto Multiartha OTMA07D 200 8 Juni Bank Pan Indonesia PNBN02C 200 19 Juni Bank Pan Indonesia PNBN04 800 6 Oktober Pegadaian PPGD01BCN1 250 11 Oktober Pegadaian PPGD02ACN1 430 14 Juli Pegadaian PPGD13A1 350 1 Juli Pegadaian PPGD13A2 100 1 Juli Pupuk Kalimantan Timur PPKT02 660 4 Desember Perusahaan Listrik Negara PPLN07 1.500 11 November Surya Artha Nusantara SANF01ACN1 109 5 Oktober Bank Himpunan Saudara 1906 SDRA01B 175 1 Desember Salim Ivomas Pratama SIMP01 452 1 Desember Sarana Multigriya Fiannsial SMFP01CCN1 510 21 Desember Summit Oto Finance SOFN04D 300 28 Oktober Toyota Astra Financial Services TAFS01C 484 7 Juli Toyota Astra Financial Services TAFS03A 400 27 Mei Tower Bersama Infrastructure TBIG01ACN1 550 22 Desember Serasi Autoraya TRAC03B 331 5 Juli Sumber: KSEI Jika melihat tren pergerakan harga surat utang negara (SUN) yang menjadi benchmark obligasi korporasi, memang masih cenderung fluktuatif tetapi pergerakannya berada dalam tren penguatan. Indeks harga surat utang versi Inter Dealer Market Association (IDMA) Bloomberg yang pada awal tahun berada pada level 92, kini sudah bergerak naik ke level 99. Kenaikan harga surat utang tersebut otomatis akan menekan pergerakan tingkat yieldnya. Itu artinya, tak perlu ada kegalauan yang mendalam bagi para calon obligor karena sebenarnya arah tingkat kupon su- rat utang akan berangsur-angsur turun. Terlebih jika si calon obligor itu memiliki rating yang cukup baik maka dia tak perlu harus memberikan kupon yang terlalu tinggi (sweetener yang berlebihan) kepada investor. Terbukti, memasuki triwulan kedua ini, sejumlah perusahaan berbondong-bondong mulai merilis surat utangnya seperti PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk senilai Rp 1 triliun, PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) senilai Rp 1 triliun, PT Indofood Sukses Makmur Tbk senilai Rp 2 triliun, PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk senilai Rp 600 miliar, PT Express Transindo Tbk senilai Rp 1 triliun, PT Bank UOB Indonesia senilai Rp 1 triliun, dan PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk senilai Rp 1,5 triliun. Kebijakan Bank Indonesia yang dalam beberapa bulan ter akhir mempertahankan tingkat suku bunga pada level 7,5% juga menjadi sinyal positif terhadap arah pergerakan tingkat kupon obligasi korporasi. Mudah-mudahan ke depan tak ada kondisi yang mengharuskan Bank Sentral untuk menaikkan suku bunga acuannya. Di sisi lain, masih minimnya pasokan obligasi korporasi di pasar primer pada kuartal pertama juga akan membuat emisi obligasi korporasi diburu oleh para investor meski tak dengan sweetener tinggi. Tak bisa dipungkiri, investor memerlukan portofolio surat utang untuk mendiversifikasi investasi mereka. Kesimpulannya, prospek penerbitan obligasi korporasi ke depan diperkirakan masih cukup kondusif seiring dengan perkembangan kondisi makroekonomi Indonesia. MARKET NEWS

Pages Overview