Please activate JavaScript!
Please install Adobe Flash Player, click here for download

Pialang Indonesia Edisi 22 Juni 2014-s

4 Negeri tetangga kita, Thailand, diguncang prahara politik pelik. Setelah berlangsung lebih dari tujuh bulan, kisruh politik di Ne geri Gajah Putih itu tak kunjung berakhir, akhirnya militer pun turun tangan. Pada 20 Mei 2014, status darurat militer diumum- kan. Ribuan tentara didukung persenjataan dan kendaraan tempur bergerak menge- pung Bangkok. Pusat-pusat perekonomian, kawasan perhotelan dan obyek vital lain- nya diamankan. Stasiun televisi dan radio diambil alih. Bursa saham Bangkok, pun terkena dampak negatif. Sepekan setelah kudeta, mereka membuka perdagangan dan in dkes langsung anjlok 1,44%. Sebelumnya, meski kerap kali ada demonstrasi, indeks acuan di bursa Bangkok masih tumbuh 8,2 % sejak awal tahun ini. Bahkan, sebelum pengumuman kudeta, Indeks masih sem- pat naik tipis 0,2%, Setelah kudeta militer benar-benar terjadi, para investor menilainya sebagai kejutan karena mengira pihak militer tidak akan ikut campur dalam politik lagi. Setelah kudeta, dana asing pun ber- bondong-bondong keluar. Investor asing diperkirakan menarik dana hingga US$ 408 juta atau sekitar Rp 4,08 triliun dari Bursa Thailand. Penarikan dana ini berimbas ke- pada anjloknya Indeks SET di pasar saham Bangkok. Sejak awal bulan ini Indeks SET sudah melemah 0,7% dan setelah kudeta Indeks semakin terpuruk dan sempat jatuh hingga 2,1% ke titik terendahnya akhir pe- kan lalu di 1.375,41. Indeks acuan itu sama sekali tidak me- nyentuh zona hijau hingga penutupan perdagangan sepekan setelah kudeta. Sa- ham perusahaan migas ternama PTT dan Kasikornbank jatuh paling dalam, masing- masing 1.6% dan 2,9%. Investor asing di- perkirakan akan terus melarikan dananya dari Thailand selama kudeta militer ber- langsung. Namun investor domestik justru akan menyimpan dana di pasar modal ter- kait situasi yang mulai terkendali. Konflik politik itu juga telah membuat sejumlah perusahaan asing mengesam pingkan rencana ekspansi. Para investor yang sebelumnya khawatir dengan pemu- lihan ekonomi dunia akan semakin cemas dengan kondisi dalam negeri Thailand. Untuk sekarang, masih banyak investor asing yang masih berkomitmen terhadap Thailand.Mereka kini tengah mengikuti perkembangan dengan seksama dan me- miliki rencana cadangan guna tetap berope rasi situasi politik tak kunjung stabil. Krisis politik yang menjalar ke sektor ekonomi dinilai akan berpengaruh ter- hadap perekonomian regional dan global. Indonesia yang sama-sama berada di ka- wasan Asia tenggara tentu saja juga ter- kena imbasnya. Para menteri sudah mem- berikan peringatan. Menteri Keuangan Chatib Basri menyatakan perekonomian Indonesia, terutama sektor keuangan akan terkena dampak krisis politik yang terjadi di Thailand. Menteri Perdagangan M.Luthfi juga berpendapat senada, kudeta di negeri itu belum mengganggu perdagangan Indo- nesia. Untuk merayu investor asing yang lari dari Thailand, Indonesia harus bersaing keras dengan Vietnam. Alasannya iklim in- vestasi di Vietnam lebih baik dibanding In- donesia, dilihat dari segi tenaga kerja yang lebih murah. Kekhawatiran investor asing atas instabilitas politik di Thailand bisa menjadi peluang bagi Indonesia untuk me- narik dana mereka direlokasi ke Indonesia. Karena itu, jangan sia-siakan peluang ini dengan instabilitas yang berpotensi ada bila semua elemen bangsa tak cukup de- wasa dalam memilih Jokowi-JK dan Prabo- wo-Hatta. | muhammad ma’ruf | @muhruf NOTE Prahara Thailand, dan Berkah Untuk Indonesia jangan sia-siakan peluang ini dengan instabilitas yang berpotensi ada bila semua elemen bangsa tak cukup dewasa dalam memilih Jokowi-JK dan Prabowo-Hatta.

Pages Overview