Please activate JavaScript!
Please install Adobe Flash Player, click here for download

Pialang Indonesia Edisi 22 Juni 2014-s

109 “Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian tak terpisahkan dari dokumen ini” www.pefindo.com Indofarma(Persero), Tbk 19 Mei 2014 Halaman 5 dari 12 Didukung oleh Kebijakan Pemerintah yang Baru Pada tahun 2014, Perseroan masih fokus pada produk generik. Hal ini sejalan dengan kebijakan Pemerintah untuk menerapkan Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) tahun 2014. Sistem Jaminan Sosial Nasional diselenggarakan dengan menggunakan mekanisme asuransi kesehatan sosial yang wajib dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan kesehatan dasar yang diberikan kepada individu yang telah membayar iuran atau iuran yang dibayar oleh Pemerintah. Perusahaan-perusahaan farmasi di Indonesia juga telah mengambil berbagai langkah untuk mengatasi masalah ini dalam rangka memenuhi meningkatnya permintaan untuk operasi BPJS. Pada tahap awal, pemerintah akan mengucurkan Rp15,9 triliun dari APBN untuk mensubsidi asuransi kesehatan dari 86 juta orang miskin. Pertumbuhan pasar potensial obat generik dan alat kesehatan sendiri diperkirakan mencapai Rp9,2 triliun karena peningkatan permintaan dengan program Sistem Jaminan Sosial Nasional. Sebagian besar obat yang digunakan adalah obat generik yang tercantum dalam Formularium Nasional (Fornas) sebagai referensi. Penggunaan Obat Generik Bermerek (OGB) juga akan meningkat karena program dari Pemerintah Indonesia. Strategi Terintegrasi dengan Kebijakan Pemerintah Terkait dengan potensi besar yang disediakan oleh Sistem Jaminan Sosial Nasional, Perseroan berencana untuk terus berinvestasi dalam meningkatkan kapasitas produksinya mencapai 6,5 miliar tablet per tahun pada akhir 2013. INAF telah menyatakan 2014 sebagai tahun pembangunan di pasar saham. Untuk pasar obat generik, INAF menduduki peringkat 2 dari 141 manufaktur dengan pangsa pasar sebesar 17%. Total nilai pasar obat generik sendiri sekitar Rp4,1 triliun dari total pasar obat-obatan di Q3 tahun 2013 yang sebesar Rp51,6 triliun. Hal ini menunjukkan bahwa produk generik menempati hanya 8% dari total produk obat yang beredar di Indonesia. Renovasi Fasilitas Untuk Meningkatkan Produksi Karena sertifikasi ulang sertifikat c-GMP, fasilitas produksi yang ada saat ini direnovasi guna meningkatkan kesempurnaan sistem HVAC Primary Projection Building (GPU) dan perbaikan fasilitas produksi Cephalosporin Dry Injection. Selain itu, Perseroan juga merenovasi fasilitas produksi herbal. Seluruh proses renovasi diatas dilakukan dalam rangka meningkatkan fasilitas produksi, namun tidak secara langsung meningkatkan kapasitas produksi. Renovasi fasilitas GPU dilakukan pada semester pertama sedangkan fasilitas lain yang dilakukan di semester kedua. Menghadapi tahun 2014, Indofarma masih harus berurusan dengan aktivitas renovasi pada beberapa fasilitas seperti fasilitas produksi Betalaktam dan fasilitas yang steril non-cephalosporin. Manajemen juga berencana untuk membangun fasilitas produksi yang menghasilkan coamoxiclave, bagian dari produk pareto Indofarma. Pengembangan fasilitas khusus berencana untuk menyembuhkan TBC bersama dengan fasilitas lain untuk meningkatkan kapasitas produksi tablet dan kapsul juga telah disiapkan. Semua hal ini sejalan dengan Sistem Jaminan Sosial Nasional ( SJSN ) yang dilakukan oleh PT Askes (Persero) yang berubah menjadi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial. Equity Valuation INDOFARMA (Persero), Tbk

Pages Overview