Please activate JavaScript!
Please install Adobe Flash Player, click here for download

Pialang Indonesia Edisi 22 Juni 2014-s

17 TOP STORY P ada bulan-bulan terakhir, per- hatian kalangan pelaku pasar modal Indonesia lebih fokus kepada siapa dan seperti apa Presiden yang terpilih nantinya dapat membawa perubahan. Terutama industri pasar modal Indonesia. Melihat dari dua calon presiden dan wakil presiden yang ada saat ini, me reka sama-sama mengusung ekonomi kerakyatan sebagai salah satu visi dan misi ke depannya. Lantas apa itu artinya mereka tidak perlu melirik pasar modal sebagai salah satu pilar ekonomi? Ketua Umum Ikatan Pialang Efek Indo- nesia, Ali Hanafiah Pasaribu, ketika dite- mui beberapa waktu lalu di Bursa Efek Indonesia, menanggapi bahwa sampai saat ini kalangan pelaku pasar modal hanya bisa berharap siapapun Presiden yang akan terpilih, nantinya bisa men- jadikan pasar modal sebagai salah satu unsur pembentuk ekonomi kerakyatan. Bukan malah dihindari atau ditinggalkan. “Kalau kita bicara pasar modal Indo- nesia, itu mungkin kita hanya berharap dari pemimpin ini akan memberikan war- na sendiri pada pasar modal kita. Arti- nya bahwa ekonomi kerakyatan itu tidak bersinggungan dan tidak kontradiktif dengan pasar modal yang orang bilang kapitalis. Justru pasar modal bisa me ngakomodir ekonomi kerakyatan tadi. Pasar modal justru akan sangat mem- bantu, tinggal bagaimana caranya Presi den mengeluarkan kebijakan,” ujarnya. Kalau melihat dari karakter kedua calon Presiden, menurut Ali, keduanya sebenarnya tidak anti terhadap pasar modal. Namun mereka hanya berusaha untuk menjaga citra saja terutama pada masa-masa kampanye. Sebab seperti diketahui selama ini, pasar modal masih belum banyak diterima oleh masyarakat di Indonesia. “Butuh waktu, seperti pada sejarah- sejarah dulu. Zamannya Presiden Soe karno. Pada zaman Presiden Soeharto saja kita butuh waktu dua periode (Re- pelita),” katanya. Padahal menurut Ali, pasar modal jus tru akan sangat mendukung ekonomi kerakyatan kalau dilakukan sinergi an- tara keduanya. Bahkan bisa menjadi potensi kekuatan ekonomi negara yang sangat besar, sebab sampai saat ini eko- nomi kerakyatan masih menjadi penyo- kong ekonomi Negara yang dominan. “Pasar modal ini bukan ekonomi ker- akyatan justru mensinergikan ekonomi kerakyatan. Menurut saya, sektor riil itu bagus. Tapi kalau sektor riil ini bisa go publik , nah ini kan memperbesar usaha sektor rill. Dimana bisa sektor riil ini bisa meningkatkan usahanya, salah satunya dindustri pasar modal, saya pikir tentu nya ha ini akan jadi bagus sekali bagi In- donesia,” kata Ali. Ali menambahkan, tentu kita juga akan bangga jika di desa-desa ada pen- gusaha ayam atau perusahaan menen- gah produksi besar bisa go public, bisa dapat modal di pasar modal dengan be- bas beban bunga. Sehingga pengusaha-pengusaha baru pun tahu bahwa mereka memperoleh modal tidak hanya dari bank, tidak han- ya dari rentenir, tetapi bisa melalui pasar modal. “kita berharap beliau beliau (capres) bisa seperti itu,” harapnya. Ali yakin bahwa rakyat indonesia sa ngat perhatian sekali dengan industri investasi. Masyarakat indonesia pasti sa ngat menunggu pertumbuhan ekonomi di Indonesia seperti apa. “Dan itu akan dirasakan tidak hanya oleh orang kaya saja, tapi juga bagi masyarakat mene ngah”. Dikatakannya, jika melihat kepada dua capres ini ia membacanya lebih ke- pada sektor riil, tapi untuk meningkatkan sektor riil juga dibutuhkan sinergi yang kuat dari industri pasar modal. Nantinya, dari sektor riil ini yang go publik akan jadi barometer kekuatan ekonomi. Presiden Baru Akan Beri Warna Pasar Modal Indonesia Ali Hanafiah Pasaribu Ketua IPEI

Pages Overview