Please activate JavaScript!
Please install Adobe Flash Player, click here for download

Pialang Indonesia Edisi 22 Juni 2014-s

34 membeli 24% saham ICB Bumiputera atau 1,32 miliar saham pada 27 Januari 2014. MNC Kapital membeli saham ICB Bumiputera pada harga Rp 159,64 per saham. Dharma Putra, Direktur Utama MNC Kapital Indonesia, me ngatakan perusahaan akan menggunakan dana rights issue terse- but, antara lain untuk membeli 15% saham PT Bank ICB Bumiputera Tbk (BABP) atau MNC Bank sehingga total saham yang dimiliki me- ningkat menjadi 40%. “Guideline-nya akan sama seperti proses mengeksekusi 25% saham ICB Bumiputera sebelumnya,” jelas dia. Penambahan saham ini akan dilakukan dengan cara mem- beli kepemilikan saham ICB Financial Holdings. Namun, Dharma mengatakan proses penambahan saham juga bisa dilakukan deng anmembeli sahambaruICBBumiputera.Menurutrencana,BankICB Bumiputera juga akan mengeluarkan saham baru sebesar Rp 800 miliar. Dharma mengatakan, saat ini pihaknya sedang mengajukan izin kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) agar dapat menjadi Pemegang Saham Pengendali (PSP). “Kami sedang proses fit and proper test untuk jadi Pemegang Saham Pengendali di ICB Bumi- putera kepada OJK,” ujar dia. MNC Kapital berharap dalam dua hingga tiga tahun ke depan, pendapatan dari anak usaha bank ini akan memberikan kontri- busi terbesar kepada pendapatan perusahaan. “Saat ini kontri- busi terbesar pendapatan MNC Kapital masih disumbang dari perusahaan asuransi, yakni MNC Life dan MNC Assurance dan perusahaan pembiayaan,” ujar Dharma. Tanpa HMETD Berbeda dengan MNC Kapital, PT Sinarmas Multiartha Tbk (SMMA), induk usaha perusahaan keuangan Grup Sinarmas, berencana menerbitkan saham baru tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) pada tahun ini. “Pencarian dana melalui penerbitan saham ini tetap menjadi opsi,” kata Kurniawan Udjaja, Direktur Sinarmas Multiartha. Sinarmas Multiartha ini telah mewacanakan menerbitkan maksimal 622,4 juta saham seri B atau 10% dari total saham peru- sahaan sejak 2011. Namun, penerbitan saham ini urung dilakukan salah satunya karena perusahaan lebih fokus dengan pelepasan saham anak usahanya, PT Asuransi Jiwa Sinarmas kepada Mitsui Sumitomo Insurance Co. Ltd. Penerbitan saham tanpa HMETD ini dilakukan Sinarmas untuk meningkatkan struktur permodalan dan keuangan perusahaan. Sinarmas menyebutkan, aksi korporasi ini akan memberikan tambahan modal kerja bagi perusahaan tanpa membebani pe- megang saham perseroan. Alasan lainnya adalah untuk meningkatkan likuiditas perdagangan sa- ham karena jumlah sahamnya bertambah, dan memberi kesempatan kepada investor strategis untuk menjadi pemegang saham demi men- datangkan nilai tambah bagi perseroan. Kurniawan sebelumnya mengatakan ada dua hingga tiga calon investor yang akan membeli saham baru Sinarmas. “Seluruh calonnya dari investor asing namun kami belum tahu inves- tor mana yang akan deal karena hingga saat ini masih dalam penjajakan dan pembicaraan,” kata Kurniawan. Menurut Kurniawan, penerbitan saham tanpa HMETD ini sangat tergantung dari hasil pembi- caraan perusahaan dengan calon investor. “Kami belum bisa menceritakannya berapa besar target dananya karena menunggu persetujuan peme- gang saham,” kata Kurniawan. Perbaiki Kinerja PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR), perusahaan investasi Grup Bakrie juga berencana menerbit- kan saham baru. Langkah ini diambil sebagai MARKET FOCUS

Pages Overview