KAMIS 5 Desember 20136 Email Redaksi: kabarmaduranews@gmail.com Email Redaksi: redaksi.kabarprobolinggo@gmail.com Insya Allah tahun depan akan dilakukan verifikasi sampai ke bawah dan akan ada syarat khusus untuk bisa lolos menerima bantuan, termasuk musala, masjid dan juga guru ngaji.” AMIR SHOLEH Kabag Kesra Pemkab Pamekasan KUNJUNGAN PRESIDEN Pasar 17 Agustus Bakal Dikunjungi SBY KOTA-Dalam beberapa hari ini Pasar 17 Agustus yang berada di Kelurahan Bugih Kota Pamekasan sedang disulap Pemkab Pamekasan. Kalau pada awalnya pasar sentra ba- tik tulis itu penataan semrawut dan terkesan kumuh, beberapa hari ini tampak bersih dan tertata rapi. Tapi, kebersihan itu bukan karena tata letak pedagang diatur, melain- kan semua lapak pedagang yang menempati areal di depan kios-kios batik sementara dibongkar. Karena rencana kedatangan Presiden Re- publik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), untuk melihat pasar batik hari ini. Tapi ternyata, upaya pemkab me- nyambut SBY di Pasar 17 Agustus tersebut tidak memikirkan usaha pedagang yang harus kehilangan mata pencahariannya selama be- berapa hari. Karena tempat berjua- lan yang biasa ditempati sementara dipindahkan. Menurut penuturan Zunaidah, salah satu pedagang mengatakan bahwa dirinya sebenarnya mau menolak upaya pemindahan lapak berjualan- nya itu. Tapi dirinya juga menghargai rencana pemkab yang akan menyam- but kedatangan SBY. “Sebenarnya saya menolak dalam hati termasuk beberapa pedagang yang lain. Tapi ini juga kepentingan bersama masyarakat Pamekasan agar citranya baik di mata pak presiden. Walaupun hal ini tidak ada kom- pensasi bagi kami,” tuturnya kepada Kabar Madura, Rabu (4/12). Sementara itu, Yadi, petugas parkir di Pasar 17 Agustus, mengatakan bahwa perbaikan sarana pasar tidak hanya berupa pengaturan tata letak pasar, tapi akses menuju pasar batik yang menjadi jujugan wisatawan luar daerah itu juga diaspal semuanya. “Jalan di sekitar pasar di hotmix karena mau kedatangan SBY. Peda- gang juga sementara dipindah, ada yang memilih berjualan di dalam ada yang beristirahat dulu selama hari pasaran,” ujarnya. Disisi lain, Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Pamekasan, Alwi Beiq menytakan, terkait pemindahan se- mentara beberapa lapak pedagang di sekitar kios sentra batik di dalam Pasar 17 Agustus, Alwi tidak mem- berikan keterangan. (aan/h4d) KOTA-Puluhan pedagang kaki lima (PKL) yang su- dah lama mangkal di depan Pasar Sore Jalan Diponegoro Kota Pamekasan akhirnya dibersihkan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Rabu (4/12). Penertiban tempat mangkal PKL yang menempati badan jalan dan sebagian trotoar itu menjadikan kondisi pasar sore menjadi lebih luas dan bersih. Sayangnya, penertiban PKL itu dinilai lambat di- lakukan. Sebab, persoalan PKL sebenarnya sudah ter- jadi sejak beberapa tahun lalu. Namun desakan dari berbagai elemen terkait agar segera merelokasi para PKL tidak juga dilakukan. M Ilyas, Aktivis Kepe- mudaan Pamekasan men- gatakan, pihaknya menyam- but baik upaya pemerintah dalam menertibkan PKL yang jelas-jelas penempatan- nya menyalahi aturan. Tapi, pihaknya menyay- angkan penertiban itu baru dilakukan pada menjelang kunjungan Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). “Saya kira momen pener- tiban ini kurang tepat. Se- bab meski dikatakan tidak ada hubungannya dengan kedatangan SBY, tapi ma- syarakat berpikirnya seperti itu. Kenapa baru sekarang itu ditertibkan. Sementara keberadaan PKL itu sudah sejak lama, dan mulai dulu Pemkab hanya selalu berjanji saja,” keluhnya. Terpisah, Kepala Satpol PP Pamekasan, Masrukin, melalui Kasi Ops, Misyanto, mengatakan bahwa pen- ertiban para PKL itu tidak ada hubungannya dengan kedatangan RI 1. Penertiban itu dilakukan, murni karena amanat perda. “Penertiban itu dilakukan murni karena memang posisi berjualan PKL itu menyalahi aturan. Sehingga harus kami bersihkan. Jadi tidak ada hubungannya dengan ke- datangan SBY,” terang Misy- anto kepada Kabar Madura, Rabu (4/12). Selain itu, Misyanto juga mengatakan bahwa alasan penertiban PKL yang baru dilakukan, karena pihaknya terlebih dahulu memberi- kan tegoran secara persua- sif kepada para PKL yang rata-rata menjual kaset CD dan kembang api itu. Agar memindahkan gerobaknya sebelum Satpol PP bertindak. “Kita tidak bisa lang- sung menertibkan dengan keras, harus persuasif dulu. Setelah itu kita akan terus pantau pasar sore untuk mengantisipasi PKL kem- bali lagi. Terkait lokasi baru mereka kami belum tahu,” kilahnya. (aan/h4d) Bersih dan Steril dari PKL KM/AINUL ANWAR SEDAP DIPANDANG: Salah satu sudut Pasar 17 Agustus yang biasanya kotor dan kumuh, terlihat bersih dan rapi. Pasar yang terletak di Kelurahan Bugih Kecamatan Kota Pamekasan ini menjadi satu lokasi yang dijadwalkan akan dikunjungi Presiden SBY. Pasar Sore Ditertibkan KM/AINUL ANWAR LENGANG: Puluhan gerobak PKL di depan pasar sore Jalan Diponegoro Kota Pamekasan tidak terlihat setelah ditertibkan oleh Satpol PP Pamekasan. KOTA-Bagian Kesejahter- aan Masyarakat (Kesra) Pemkab Pamekasan akan memperketat syarat untuk program dana hibah mulai tahun depan. Hal ini me- nyusul sejumlah persoalan yang muncul terkait realisasi bantuan. Jika sebelumnya siapa yang mengajukan dia yang dapat selanjutnya akan ada syarat-syarat khusus yang harus dipenuhi. Beberapa persyaratan itu, saat ini masih dibahas di bagian kesra. Hanya saja, secara umum diantaranya adalah untuk guru ngaji yang dibolehkan hanya bagi mereka yang ber- penghasilan rendah, menge- nai batas jumlah penhasilan masih belum diputuskan secara resmi. Kemudian untuk bantuan musala, akan dilakukan verifikasi terlebih dahulu. Hal ini untuk melihat apak- ah musala benar-benar di- gunakan kegiatan mengaji. Kabag Kesra Pemkab Pa- mekasan Amir Sholeh me- nyebutkan, untuk menganti- sipasi tidak tepatnya sasaran bantuan akan dilakukan pembenahan pada tahap selanjutnya. “Insya Allah tahun depan akan dilakukan verifikasi sampai ke bawah dan akan ada syarat khusus untuk bisa lolos menerima ban- tuan, termasuk musala, masjid dan juga guru ng- aji,” ujarnya kepada Kabar Madura, Rabu (4/12). Diakui, pada pemberian bantuan sebelumnya me- mang tidak di verifikasi dan pendanaanya didasarkan pada kuota yang ada, yakni jumlah anggaran yang akan dihibahkan dibagi dengan jumlah penerima bantuan. Sehingga, pada bantuan sebelumnya yang tanpa veri- fikasi itu musala tanpa keg- iatan mengaji pun bisa dapat bantuan meskipun itu hanya dipakai keluarga. Sebelumnya, Ketua Komi- si B DPRD Pamekasan Hos- nan Ahmadi mengatakan pada pemberian bantuan tahun depan juga perlu ada perubahan dalam hal pelaksananya. Menurutnya, jika sebelum- nya bekerjasama dengan or- mas (organisasi kemasyara- katan), tahun depan cukup pihak pemerintah kabupaten melalui bagian kesra. Selain itu harus ada pen- dataan ulang tidak lagi menggunakan data lama yang kemudian diverifikasi sehingga kemungkinan be- sar tepat sasaran. “Selain pendataan ulang dan verifikasi, tahun de- pan harus dilakukan lem- baga resmi pemerintah supaya objektif dan tidak bersifat personal,” kata Hosnan. (waw/h4d) Bagian Kesra Perketat Syarat Hibah MPU Pelat Hitam Makin LeluasaKOTA-Sejak aturan masuk kota diberlakukan, Mobil Penumpang Umum (MPU) antar kota sudah tak lagi terlihat di dalam kota Pa- mekasan sejak 1 Desember lalu. Namun tugas pihak terkait tidak lantas selesai. Sebab, yang justru marak saat ini adalah angkutan umum liar. Yaitu kendaraan roda empat pelat hitam yang dipakai mengangkut penum- pang umum. Hal ini sebenarnya sudah diperki- rakan sebelumnya oleh para sopir Klepe’an (pengganti sopir MPU antar kota). Mereka menilai pelarangan MPU resmi justru akan memberi kesempatan MPU pelat hitam bebas beroperasi. Nor Sahed, salah satu sopir Klepe’an yang sempat ikut menolak kebijakan baru tersebut mengungkapkan saat inilah transportasi kota pamekasan dikuasai angkutan pelat hitam. Selain karena Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informasi (Dishub- kominfo) tak lagi punya kewenan- gan menindak, Nor menduga ada pihak tertentu yang membeking keberadaan angkutan liar. “Sekarang mereka lebih leluasa karena saingannya sudah berkurang dan mereka tidak mungkin berani dengan bebas begitu kalau tidak ada orang yang membekengi,” ujarnya. Ditambahkan, faktor lain yang membuat angkutan umum plat hitam semakin bebas adalah masih belum ada armada yang punya trayek khu- sus didalam kota. Padahal Dishubkominfo sempat mengungkapkan akan ada armada khusus di dalam kota. Namun ke- nyataanya tidak ada karena yang terlihat hanyalah angkutan pedesaan berbagai trayek kecamatan dan jum- lahnya pun tidak bertambah. Kemarin (4/12), sejumlah petugas Dishubkominfo sempat melakukan operasi di Jalan Kabupaten. Target- nya adalah melakukan pendataan MPU pelat hitam yang beroperasi. Menurut salah satu petugas, selain pendataan juga menertibkan lalu lin- tas menjelang kedatangan presiden. Alasan hanya di data karena yang berhak menindak adalah kepolisian. Saat dikonfirmasi kepada Kepala Dishubkominfo Pamekasan Bahrun, dia enggan menjawab tentang alasan pendataan tersebut namun yang di- lakukan anggotanya hanyalah operasi rutin biasa. “Itu hanya operasi rutin saja kok,” singkatnya. (waw/h4d) KM/WAWAN AWALLUDDIN HUSNA OPERASI RUTIN: Pihak Dishubkominfo yang melarang MPU resmi masuk kota diharapkan juga menertibkan MPU pelat hitam yang makin marak, Rabu (4/12). Toilet Pendapa Diganti Seharga Rp 15 Juta KOTA-Presiden Susilo Bambang Yudoy- ono (SBY) yang dijadwalkan bermalam di Pendapa Ronggosukowati Pamekasan, membuat bagian rumah tangga pemkab berbenah total. Bahkan, sebanyak 15 toilet lama diganti baru yang dibeli seharga Rp 15 juta. Beberapa pekerja bangunan bekerja siang hingga malam untuk mengganti toilet lama. Ke-15 toilet itu tersebar di Peringgitan Pendapa Ronggosukowati (pendapa induk) dan di Wisma Tamu yang berlokasi 20 meter timur pendapa induk. Menurut Ade, seorang pekerja, seluruh toilet kelas satu itu dibeli di Toko ‘Ma- tahari’ sebuah toko bahan bangunan yang berlokasi di Jalan Diponegoro. Menurut Ade, harga setiap toilet itu sebesar Rp 1 juta. “Saya dengar Pak Beny yang jadi ajudan bupati menuturkan jika toilet itu seharga satu juta per unit dan dibeli di Toko Matahari Pamekasan,” ujarnya. Pengamatan di kawasan pendapa menunjukkan, sejumlah pekerja terlihat sibuk memasang dua tenda besar bermo- tif merah putih di depan teras Pendapa Ronggosukowati. Sementara di depan halaman pendapa telah terpasang baliho besar bergambar Presiden SBY dengan Ibu Ani dan Guber- nur Jatim Pakde Karwo bersama istrinya. Presiden SBY bersama rombongan di- jadwalkan berkunjung ke Pulau Madura dari tanggal 4-6 Desember. Tiga hari di Madura, Presiden akan berkunjung merata di empat kabupaten di Madura. (skn/h4d) PDF Compressor Pro