5 Desember 2013KAMIS 3 Email Redaksi: kabarmaduranews@gmail.com Email Redaksi: kabarprobolinggo@gmail.com Tidak ada unsur apapun. Kami hanya mutasi jabatan ini murni karena untuk penyegaran pejabat. Sehingga dengan adanya mutasi tersebut mereka tidak jenuh karena mempunyai lingkun- gan, suasana baru.” BUCHORI Wali Kota Probolinggo PEMERINTAHAN MAYANGAN-Polemikangga- ran pembangunan JLU di Kota Probolinggo, mulai terjawab. Sebab Pemprov Jatim akan menganggarkan dana untuk proyektersebut.namunnominal anggaran itu belum diketahui. Langkah tersebut ditanggapi positif Pemkot Probolinggo. Hal itu disampaikan salah seorang pejabat di Dinas Per- hubungan (Dishub) Provinsi Jatim Bambang Jatmiko kepa- da Kabar Probolinggo, kemarin (4/12). Menurut Bambang, JLU tersebut berstatus jalan milik Kota Probolinggo. “Tapi pembangunannya bisa diang- garkan dari dana pemprov,” kata Bambang. Tingginya aktivitas penggu- naan JLU menuju Pelabuhan Tanjung Tembaga (PTT), mem- buat kemampuan jalan rapuh. Banyak ditemui jalan rusak karena kendaraan bertonase besar, jalan tersebut tidak bisa bertahan lama. “Hanya bisa menampung 8 ton, padahal dengan meningkatnya aktivi- tas, jalan tersebut harus bisa menampung beban hingga 40 sampai 80 ton,” jelasnya. Pembangunan peti kemas di Pelabuhan Tanjung Tembaga tersebut diproyeksikan sebagai pelabuhan kelas utama. Sebab saat ini pelabuhan peti kemas tanjung perak telah overload. Misalnya, bongkar muat baru bisa dilakukan hingga me- makan waktu seminggu. Dengan adanya pelabuhan yang terus meningkat aktivi- tasnya tersebut pihakya ber- harap harus diimbangi dengan jalan menuju akses pelabuhan. “Karenanya jalan itu diren- canakan naik status menjadi jalan nasional,” kata Bambang. Mengenai besaran anggaran, pihaknya belum bisa menjelas- kan besarnya anggaran JLU tersebut. “Masalah anggaran belum tahu, tapi Gubernur telah menyetujui pengajuan anggaran,” ujarnya Ia menambahkan, penggu- naan anggaran itu dipasrah- kan kepada Pemkot. “Apakah berbentuk pembangunan atau perbaikan JLU, itu terserah pemkot. Nanti yang memban- gun adalah pemkot, bukan kami (pemprov). Kalau kami hanya menyediakan angga- ran,” jelasnya. Adanya bantuan pembiayaan dari pemprov tersebut ditang- gapi positif oleh Wali Kota Probolinggo Buchori. Menu- rut politisi PDIP itu dengan adanya bantuan tersebut akan meringankan beban pembiay- aan APBD. “Kalau ukuran Rp 2 M itu ukurannya besar diting- kat kami, tapi kalau anggaran pemprov anggaran itu bernilai kecil,” kata Buchori. (rul/dik) KP/AGUS PURWOKO DIBIAYAI: Pembangunan JLU di Kota Probolinggo ini akan dibiayai Pemprov Jatim. Pembangunan JLU Dibiayai Pemprov KP/CHOIRUL UMAM MASDUQI MUTASI : Jelang akhir jabatan, Wali Kota Probolinggo merotasi pejabat di puri manggala bhakti kemarin. 10 Pejabat Eselon II Pindah Tugas MAYANGAN-Wali Kota Probolinggo, Buchori merotasi 101 pejabat lingkungan Pemerintah Kota Probolinggo. Dari jumlah tersebut terdapat 10 eselon II yang ikut dimutasi. Dari mutasi tersebut hanya Ca- mat Kademangan yang promosi sebagai eselon II dan menjadi staff ahli bidang pemerintahan hukum dan politik. Sementara Kepala Bappeda yang dijabat Sanusi Sapuwan, diberikan pada Imanto yang sebelumnya menjadi kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU). Se- dangkan puncak p i m p i n a n P U saat ini diberikan pada Nur Kham- dani, yang harus meninggalkan jabatan Kepala Dinas Kelautan Dan Perikanan (DKP). DKP diisi DIdik Sudiknyo yang sudah lima tahun lebih menjabat Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker). Posisi Didik sudiknya digantikan Acep Arif Hidayat yang sebel- umnya menjabat sebagai Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik. Sementara Kepala Dinas Perhubungan, Sunardi dipindahtugaskan sebagai asisten pemerintahan sekretaris daerah. Semen- tara poisisnya tersebut digantikan Ahmad Sudiyanto yang sebelumnya menjabat di Sekertarsi Dewan (sekwan). Dan di Sekwan ada Sunarmi yang sebelumnya sebagai Asisiten Administarasi Umum Sekretaris Daerah. Dan yang paling menmgejutkan, Ke- pala Badan Perijinan dan Penanaman Modal, Tartib Gunawan berpindah di Asisiten Administarasi Umum sekre- taris daerah. Sedangkan posisi lamanya tersebut digantikan Soemantri yang sebelumnya menjabat Kepala Dinas So- sial. Sementara Sukam yang sebelumnya menjabat sebagai Asisten Pemerintahan Sekretaris Daerah saat ini menjabat Ke- pala Dinas Sosial. Wali Kota Probolinggo, Buchori men- gatakan, mutasi jabatan itu dilakukan tanpa melibatkan prasangka politik. Sebab menurutnya mutasi tersebut dilakukan untuk mengisi tempat yang kosong atau menggantikan pejabat yang telah pensiun seperti Kepala Bappeda yang pensiun. “Tidak ada unsur apapun. Kami hanya mutasi jabatan ini murni karena untuk penyegaran pejabat. Sehingga dengan ad- anya mutasi tersebut mereka tidak jenuh karena mempunyai lingkungan, suasana baru,” jelasnya pada Kabar Probolinggo, Rabu (4/12). (rul/ama) KRAKSAAN-Rendahnya serapan APBD Kabupaten Probolinggo 2013 mendapat sorotan serius dari sejumlah anggota DPRD. Sebab hingga akhir November, anggaran yangterserapmasih72,1pers- en. Yakni Rp 1.059.622.996. Padahal APBD Kabupaten Probolinggo, setelah Peruba- han APBD (P-APBD) 2013 senilai Rp 1.469.760.095. Wakil Ketua DPRD Wahid Nurahman menyatakan, se- bulan sebelum berakhirnya tahun anggaran, serapan APBD minimal harus men- capai 80 persen. “Serapan anggaran tahun ini sudah tak maksimal. Ini menunjukkan lemahnya perencanaan pro- gram dan kegiatan ekseku- tif,” tuturnya, kemarin (4/12). Ia menyoroti sejumlah pro- gram yang anggarannya me- miliki sisa cukup besar. Yang terjadi, anggaran yang diusul- kan lebih besar dari realisasi. Sehinggasisaanggarandikem- balikan ke kas daerah. “Hal ini menandakan perencanaan yang tidak sempurna,” tutur politisi Partai Golkar ini. Amin Haddar, anggota DPRD lainnya, berharap dana yang tak terserap pada 2013 nominalnya mengecil. Sebab makin kecil sisa anggaran, perencanaan pun makin baik. Ia pun berharap perenca- naan untuk 2014 diharapkan akurat. Sehingga pada No- vember 2014, serapan APBD sudah mencapai 80 persen. “Kalau serapannya rendah seperti sekarang, kemapanan programnya juga dipertan- yakan,” kata politisi PPP ini. Kepala Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah (DPKD) Kabupaten Probolinggo Tanto Walono menyatakan, ada 27,9 persen anggaran yang belum terserap. Angkanya setara dengan Rp 410.137.099. “Ada sejumlah kendala, kenapa anggaran belum terserap maksimal,” tuturnya. Misalnya, mundurnya jad- wal pelaksanaan tender di masing-masing SKPD. “Ban- yak proyek infrastruktur yang saat ini masih dikerjakan. Ke- mungkinan proyek itu belum mengajukan pembayaran. Sehingga dananya masih ngendon di kasda. Tidak menunjukkan sebuah proyek tidak dikerjakan. Nah, kalau sudah cair baru dikatakan terserap,” tutur Tanto. Serapan anggaran itu juga terkendala ketika sebuah ke- giatan belum mendapatkan petunjuk teknis dari pusat. Seperti DAK pendidikan yang diperuntukkan merehabili- tasi fisik bangunan. Juknis kegiatan ini turun telat. “Jika proyek itu dikerjakan sendiri tanpajuknis,bisa-bisamereka kena semprit BPK,” tuturnya. Di samping itu, dalam pelaksanaan tender, biasanya rekanan menawar di bawah pagu yang ditetapkan. Se- hingga,akanterjadiselisihan- tara antara harga lelang awal dengan harga penawaran. “Meskitak100persenterserap, anggaran tetap harus diserap dengan berpegang pada prin- sip akuntabilitas,” pungkas Tanto. (sun/dik) Dewan Soroti Serapan APBDTONGAS-Tim gabungan Pol- res Probolinggo Kota dan Polsek Tongas berhasil membekuk dua orang penadah barang curian. Penangkapan pada 29 November lalu itu berhasil men- gamankan dua penadah dari Kecamatan Tanggul, Kabupaten Jember. Yakni Edi Wahyudi, (35), asal Desa Patemon, dan Suli, (43), asal Desa Manggisan. Polisi juga berhasil men- gamankan motor curian Hon- da CBR 150 dominasi warna oranye sebagai barang bukti (BB). Kedua penadah itu pun langsung diamankan di Polsek Tongas, berikut BB. Edi Wa- hyudi dibekuk di Jember, sekitar pukul 17.00. Sementara Suli dibekuk di hari yang sama pada pukul 21.00. “Kendaraan ini dicuri, lalu dijual kepada penadah,” ung- kap Kapolres Probolinggo Kota AKBP Iwan Setiawan. Kedua penadah ini dibekuk tanpa per- lawanan. Peristiwa perampasan mo- tor itu terjadi pada 12 Oktober silam. Ketika itu pemilik mo- tor, Usamah bin Niwar, men- gendarai motor dan membon- ceng seorang teman kuliahnya. Keduanya dalam perjalanan dari Surabaya menuju Jember. Ketika sampai di perlintasan kereta api di Desa Curah Tulis, Kecamatan Tongas, Kabupaten Probolinggo, korban dicegat 4 orang pelaku yang mengendarai 2 kendaraan bermotor. Gerombolan tersebut mence- gat dan mengacungkan celurit pada keduanya. Merasa teran- cam, korban dan temannya lari ketakutan meninggalkan motor ber-cc besar tersebut. Pasca kejadian, korban melaporkan peristiwa itu ke Polsek Tongas. Polisi kemudian mengamankan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) sebagai bukti dan bahan penyelidikan. Motor hasil rampasan tersebut kemudian diganti dengan plat nomor putih P 6536 XY oleh pelaku perampasan. Padahal nopol asli yakni P 6051 SH dan dibeli Suli seharga Rp 7 juta. Dari tangan Suli, motor terse- but kemudian dibeli oleh Edi seharga Rp 7,5 juta. “Baru kali ini saya membeli barang seperti ini.” Aku Suli. Pernyataan tersebut diiyakan oleh Edi. Meski berstatus pena- dah, namun ancaman hukuman penjara cukup lama. Yakni maksimal selama 4 tahun atas pelanggaran terhadap KUHP pasal 480 tentang penadahan. Meski penadahnya sudah berhasil dibekuk, 4 pelaku perampasan justru belum ter- tangkap juga. Disinyalir, mer- eka adalah komplotan yang kerap beraksi di jalur pantura “Sementara ini kami masih melakukan pengembangan dan penyelidikan terhadap 4 orang pelaku perampasan ini,” kata Kapolres Iwan. (phy/dik) KP/HAPPY LAILATUANSYAH PENADAH: Dua tersangka penadah motor curian beserta BB berupa motor Honda CBR 150. Tak Melawan, Dua Penadah Dibekuk KP/SUNDARI ADI WARDHANA LIAR: Keberadaan PKL liar ini mengusik pedagang di pasar buah Semampir. Tak Pastikan Usir PKL Liar KRAKSAAN–Para pedagang Pas- ar Buah Semampir, Kota Kraksaan, menganggap Camat Kraksaan, tidak konsisten. Mereka mengaku kecewa lantaran sejumlah pedagang buah liar, dibiarkan berjualan. Padahal keberadaan pedagang liar itu mengurangi pendapa- tan pedagang di pasar buah yang dibuka semasa Bupati Hasan Aminuddin itu. Selama beberapa waktu terakhir, terjadi penurunan angka penjualan di Pasar Buah Semampir. Bahkan penurunan diklaim mencapai 50 persen dari pen- jualan normal tiap bulan. “Pengaduan kami tidak digubris oleh pemerintah.,” ujar Faris, Sekretaris Paguyuban Buah Segar di pasar tersebut, kemarin (30/10). Ia menyebut keberadaan pedagang liar mengganggu para pedagang buah di pasar tersebut. Para pedagang liar itu berjualan di sebelah barat pasar buah hingga mendekati kantor DPRD Probolinggo. Mereka sudah lebih dari dua bulan yang lalu menempati dan berjualan di jalur tersebut. “Padahal jalur itu harus bebas PKL. Baik yang masuk wilayah Kota Kraksaan maupun Kecamatan Pajarakan,” ungkap Faris. Faris menuturkan, Senin (2/12) yang lalu, Jawas, Ketua Paguyuban Pedagang menemui M. Yasin, Camat Kraksaan, beserta Kasi Trantib Haryono. Pada per- temuan tersebut, Jawas mengeluhkan keberadaan pedagang liar yang semakin merangsek ke timur. Namun, paguyuban mendapatkan hasil yang mengecewakan, karena Camat Kraksaan tidak dapat me- mastikan kapan menertibkannya. Dan hanya berjanji untuk memanggil mereka satu per satu. Menurut Faris, PKL liar tersebut bukan petani. Sehingga tidak ada alasan untuk tidak menertibkannya. Mereka, adalah pedagang murni yang kulakan buah dari luar Probolinggo. “Sekarang ini tidak ada semangka di wilayah Kraksaan dan Pajarakan. Apakah pemerintah tidak melihat atau memang pura-pura tidak melihat,” tegasnya. Sementara itu, M. Yasin tampaknya ma- sih sibuk dengan urusan pemerintahan. Terbukti, ketika dikonfirmasi oleh harian ini di Pendapa Kecamatan Kraksaan, M. Yasin tak ada di tempat. Saat dihubungi melalui sambungan seluler, kami tidak mendapat jawaban. (sun/ama) Pedagang Anggap Camat Tidak Konsisten PROBOLINGGO PDF Compressor Pro