Please activate JavaScript!
Please install Adobe Flash Player, click here for download

ok.PDF

2 KAMIS 5 Desember 2013 Email Redaksi: redaksi@kabarmadura.co.id WARTAWAN KABAR MADURA DIBEKALI TANDA PENGENAL, DAN DILARANG MEMINTA ATAU MENERIMA UANG/BA- RANG DARI SUMBER BERITA Pemimpin Redaksi: Edi Kurniadi. Redaktur Pelaksana: Rossi Rahardjo. Koordinator Liputan: Hadi Pudjiantoro. Redaktur: Satriyo Eko Putro, Fathurrochman Al Aziz. Biro Bangkalan: Syaiful Islam (plt kepala), Agus Josiandi, Biro Sampang: Mahardika Surya Abrianto (plt kepala), Ahmad Syaiful Ramadhan, Syamsul Arifin. Biro Pamekasan: Hairul Anam (kepala), Tabri S. Munir, Wawan Awalluddin Husna, Ainul Anwar. Biro Sumenep: Jakfar Faruok Abdillah (kepala), Firman Ghazali Akhmadi, Fathor Rahman, Ahmad Ainol Horri. EO & Iklan: Zamroni. Tata Artistik/Desain Grafis: Ryan Kalig (kepala), Umar Saja, Teguh Santoso. Keuangan: Neny Tri Haryanti. Human Resources Development (HRD): Rossi Rahardjo (koordina- tor), Disyahmain, Ryan Kalig. Direktur Utama: Cholili Ilyas. Direktur : Disyahmain, Edi Kurniadi. Wakil Direktur: Ryan Kalig. Penerbit: PT Madura Mandiri Indonesia Sejahtera. Alamat Redaksi/Iklan dan Pemasaran: San Diego Main Street MR-2 No. 16 (No.95) Pakuwon City Surabaya, Telp/Fax: (031) 5993097. Telp Redaksi: (031) 5937959. e-mail Redaksi: kabarmaduranews@gmail.com. Tarif Iklan: Iklan Umum Full Colour (FC): Rp 35.000 per mm/kolom. Iklan Umum Hitam/Putih (BW): Rp 19.000 per mm/kolom. Iklan Duka Cita/Sosial: Rp 12.000 per mm/kolom. Lowongan Rp 12.000 per baris. Disdik Belum Lakukan SosialisasiSambungan dari hal 1 SBY Tanam Sawo Kecik di Sampang Terkesima Kekayaan Bumi Sumekar Molor, Dinas PU Terancam Sanksi Inginkan Anak Didiknya Mandiri dan Tidak Tergantung Orang Lain Penanaman pohon tersebut dilaku- kan secara simbolis oleh SBY dan Ani Yudhoyono disaksikan Bupati Sam- pang A. Fannan Hasib dan Wakil Bu- pati Fadhilah Budiono serta sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Bersatu. Sejumlah menteri tersebut di anta- ranya Menteri Agama Surya Darma Ali, Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi, Menteri Negara BUMN Dah- lan Iskan, Menko Polhukam Djoko Suyanto. Selain itu tampak juga hadir dalam acara penanaman pohon Sawo Ke- cik tersebut Kapolri Jenderal Polisi Sutarman dan Anggota DPR RI Dapil Madura Achsanul Qosasi serta be- berapa menteri kabinet lainnya. Rombongan Presiden SBY tiba di Pendapa Kabupaten pukul 13.15 dengan disambut Bupati dan Wakil Bupati Sampang beserta unsur For- pimda, tokoh ulama, dan Kepala Satuan Kerja Pemerintah Daerah (SKPD) Sampang. Setiba di sana, Presiden SBY dan Ani Yudhoyono bersama beberapa menteri langsung menuju ruang makan untuk melakukan ramah tamah dan mengadakan pertemuan tertutup bersama Bupati Sampang di ruangan khusus yang telah dise- diakan. Pertemuan antara Presiden SBY dan para menteri dengan Bupati A. Fannan Hasib menghasilkan tiga solusi yang dititipkan kepada Fan- nan selaku Kepala Daerah. Salah satunya penangan konflik SARA yang terjadi di Sampang. ”Pesan yang disampaikan Presiden SBY kepada kami intinya meng- inginkan jangan sampai terjadi lagi konflik horizontal di kalangan masyarakat. Beliau juga berpesan sebelum berakhir masa jabatannya sebagai Presiden RI, masalah kon- flik SARA di Sampang harus sudah diselesaikan. Presiden menyerahkan kepada kami selaku pemerintah daerah dalam penyelesaian konflik tersebut,” terang Fannan setelah pertemuan. Pasca melakukan pertemuan tertutup, Presiden SBY melakukan penanaman pohon Sawo Kecik di halaman samping Pendapa Kabupaten. Pukul 14.45, rombon- gan Presiden SBY meninggalkan Pendapa Kabupaten dan melan- jutkan kunjungannya menuju Sumenep. (msa/rr) “Ini adalah salah satu kekayaan yang dimiki Sumenep, yaitu kera- jinan batik tulis,” tukas Bupati A Busyro Kariem saat memberikan penjelasan kepada Presiden SBY saat mengunjungi stan batik. Berbagai kerajinan yang ditampil- kan antara lain kerajinan keris asal Desa Aeng Tongtong Kecamatan Saronggi dan kerajinan batik yang salah satunya ada di Desa Pakan- dangan Kecamatan Bluto. Selain itu, stan yang dikunjungi orang nomor satu di Indonesia ini adalah kerajinan ukir yang ada Desa Karduluk Kecamatan Pragaan. Selain menyaksikan berb- agai kekayaan budaya dan alam Sumenep, SBY juga mengunjungi keelokan Sape Sonok Sumenep. Sapi-sapi hias yang cukup cantik tersebut sempat memukau Ibu Ani. “Cantik sekali ya,” tukas first lady Indonesia tersebut. Sebelum memasuki gedung Adipo- day, SBY bersama rombongan lebih dulu disambut sekitar 400 penari yang membawakan tari Muang Sangkal yang dikenal sebagai tar- ian yang bisa membuang nasib sial seseorang. Setelah mengunjungi berbagai stand yang ada di Gedung Adipoday, rombongan SBY bergegas menin- gggalkan lokasi dengan senyum sumerinah sambil melambaikan tangan kepada sejumlah pengunjung stan pameran. (ong/h4d) Ketua Komisi C DPRD Bangkalan Mukaffi Anwar mengatakan proyek tersebut harus selesai tepat waktu meski banyak alasan yang dikemu- kakan oleh Dinas PU Bina Marga. Ia menambahkan, berdasar kesepak- atan yang dibangun antara Dinas PU Bina Marga dengan DPRD Bangkalan menyatakan batas akhir pengerjaan pada akhir bulan Desember 2013 sebagaimana tertuang dalam Surat Perjanjian Kerja (SPK) yang ditan- datangani kedua belah pihak. ”Dinas PU Bina Marga mengatakan ada kendala yang memungkinan tidak selesainya proyek tersebut sesuai dengan batas waktu. Di anta- ranya hujan dan minimnya alat berat yang digunakan sehingga menjadi salah satu faktor penghambat,” un- gkap pria asal Kecamatan Kwanyar, Bangkalan tersebut. Meskidemikian,Mukaffimenegaskan bahwa DPRD Bangkalan tidak mau tahuterkaitalasanyangdiutarakanoleh Dinas PU Bina Marga tersebut. Menu- rutnya, dalam perencanaan proyek DinasPUBinaMargasudahmelakukan analisis terlebih dahulu terkait kondisi proyek yang dikerjakan. ”Termasuk segala kendala yang akan dihadapi selama pengerjaan pelebaran jalan tersebut. Jika nanti- nya proyek tersebut tidak sesuai dengan SPK, kami akan meminta pertanggungjawaban Dinas PU Bina Marga sesuai ketentuan yang sudah disepakati,” pungkas Mukaffi. (jos/rr) Setiba di sekolah, ia mengajarkan beberapa mata pelajaran kepada anak didiknya, siang hari saat jam pulang sekolah Hairus Shaleh kem- bali mengantarkan siswa-siswanya pulang ke rumah masing-masing. Ia mengaku ikhlas mengantar dan menjemput anak didiknya agar anak- anak berkebutuhan khusus tersebut bisa sampai di rumah masing-masing dengan selamat. Dana operasional antar jemput siswa-siswi SLB Yasmin tersebut dikeluarkan dari kantong pribadi Hairus Shaleh. Yono,siswakelasIVSDSLBYasmin, setiap hari diantar dan dijemput oleh Hairus Shaleh. Padahal, tempat ting- gal Yono berada di Desa Kalianget Barat,KecamatanKalianget,yangber- jarak sekira 10 kilometer dari sekolah. Sementara Sela, gadis cilik yang setiap hari juga diantar dan dijemput oleh Hairus Shaleh, bertempat ting- gal di Desa Paberasan, Kecamatan Gapura yang berjarak sekitar 20 kilometer. Hairus Shaleh memiliki alasan kuat mengapa setiap hari ia rela mengantar jemput sebagian anak didiknya. Kepa- daKabarMadura,HairusShalehmen- gatakan jika rasa ingin memandirikan anak-anak tersebut menjadikan ia melakukan hal tersebut. ”Mereka berkebutuhan khusus karena tidak bisa melihat. Tidak mungkin anak-anak tunanetra men- jadi orang mandiri dan mampu berkarya seperti orang normal bi- asanya jika tidak ada perhatian dari semua pihak,” ujarnya. ”Nasib mereka harus diperjuang- kan. Mereka yang sudah tidak berdaya karena tidak bisa melihat sangat membutuhkan perhatian kita semua agar kelak menjadi orang yang sukses dan tidak selamanya bergantung pada orang lain,” imbuh Hairus Shaleh. Yono mengaku bersyukur memi- liki guru sekaligus kepala sekolah yang peduli terhadapnya untuk bisa masuk bangku sekolah. Berkat jasa Hairus Shaleh, Yono mengaku kini lebih banyak tahu tentang ilmu pengetahuan untuk bekalnya kelak. ”Senang sekali memiliki guru sep- erti Pak Hairus Shaleh. Guru sep- erti beliau sangat banyak membantu kami yang berkebutuhan khusus. Di sini (SLB Yasmin, red) semua gurunya baik-baik,” ujarnya dengan mimik muka tersenyum. Begitu juga dengan Sela yang mengaku sangat senang mendapat antar jemput dari Pak Kepala Seko- lah. Ia mengatakan tidak mungkin bisa sampai ke sekolah jika harus berangkat sendiri. ”Jika tidak ada yang mengatar jemput, saya pasti tidak bisa sampai di sekolah karena tidak bisa berjalan sendiri dengan jarak yang sangat jauh. Kami sangat terbantu oleh Bapak Hairus Shaleh,” lirih Sela. (rr) Sambungan dari hal 1 Sambungan dari hal 1 Sambungan dari hal 1 Sambungan dari hal 1 ”Jika kabar penghapusan Unas SD/MI memang nanti benar seperti itu, maka kami apresiasi dengan baik. Kerja para guru sedikit tereduksi sehingga bisa konsentrasi penuh ke ujian seko- lah,” imbuh Manan. Kepala Disdik Pamekasan Muhammad Yusuf Suhartono membenarkan bahwa berdasar putusan Kementerian Pendidi- kan dan Kebudayaan (Kemen- dikbud), tahun depan pelak- sanaan Unas tingkat SD/MI dihapus. Menurutnya, sekolah harus fokus menghadapi ujian akhir sekolah. ”Tahun depan Unas tingkat SD/MI memang dihapus. Kami memang belum melakukan sosial- isasi karena memang masih belum dilakukan karena rapat terkait hal tersebut. Saya juga baru mendapat kabar tersebut saat berada di Ja- karta,” jelas Yusuf kepada Kabar Madura, Rabu (4/12). Ia menandaskan, Disdik Pame- kasan dalam waktu dekat akan segera melakukan sosialisasi ke seluruh SD dan MI yang berada di wilayah Pamekasan. ”Segera kami sosialisasi ke seluruh SD dan MI. Saat ini saya masih ada acara di luar kota,” tambahnya dari sambungan telepon. Selain itu, Disdik Pamekasan juga masih belum bisa memberi- kan keterangan terkait penghapu- san Unas tingkat SD/MI tersebut. Menurutnya, pihak Kemendikbud tidak membeber secara detail ala- san penghapusan tersebut. Yusuf juga mengaku belum membahas terkait teknis pelak- sanaan ujian akhir sekolah yang akan dilaksanakan sekitar bulan Mei tahun depan. Ia mengaku sedang memikirkan format ujian akhir sekolah untuk tingkat SD/ MI tersebut. ”Kalau ujian sekolah, memang pembuatan soalnya juga meli- batkan Disdik Kabupaten/Kota. Tapi hal tersebut masih belum dibahas lebih lanjut. Yang jelas, Unas tingkat SD/MI akan ditia- dakan tahun depan,” pungkas- nya. (aan/rr) Sambungan dari hal 1 Masih Perlu Disurvei? Menurutnya, survei harus dilakukan untuk mengetahui seberapa parah kerusakan tangkis laut tersebut sehingga pihaknya bisa membuat skala prioritas dalam program per- baikan tangkis laut. Eri menambahkan, selama ini pihaknya belum pernah menerima pengajuan per- baikan tangkis laut di Desa Kombang tersebut sehingga Dinas PU Perairan tidak mengetahui jika kerusakan tangkis laut tersebut. ”Seingat kami, untuk Desa Kombang belum pernah ada pengajuan perbaikan tangkis laut. Untuk Kecamatan Talan- go,selamainipengajuanyang sudah masuk kepada kami yaitu dari Desa Cabbiya dan Desa Padike,” ungkapnya. Sementara warga sekitar mengaku tangkis laut yang biasa menjadi ’tempat parkir’ perahu nelayan tersebut sudah bertahun-tahun jebol serta tidak tersentuh perbai- kan dari pemerintah. Tidak adanya perbaikan perbaikan dari pemerintah tersebut mengakibatkan se- makin parahnya kerusakan tangkis laut di Desa Kom- bang tersebut hingga sepan- jang 300 meter. ”Jebolnya bangunan tang- kis laut tersebut membuat air laut kini langsung me- nyentuh wilayah daratan dan menyebabkan abrasi. Lihat saja batu-batu itu, sudah ber- serakan tidak karuan terkena hantaman air laut,” ungkap Adnawi, warga Desa Kom- bang, kepada Kabar Madura. Kini warga merasa kha- watir hantaman ombak dan kikisan air laut tersebut sewaktu-waktu mengenai rumah mereka yang tidak dilindungi oleh tangkis laut sehingga air laut langsung bersinggungan dengan tem- pat tinggal mereka. ”Yang lebih mengkha- watirkan, abrasi tersebut semakin mendekati per- mukiman kami. Jika terus dibiarkan, sangat mungkin rumah kami akan terhantam ombak. Apalagi di musim cuaca ekstrem seperti saat ini,” ujar Adnawi dengan nada khawatir. (ong/rr) Sambungan dari hal 1 Sekitar 5.000 Berasal dari Ponpes Khusus DPT tanpa NIK, saat ini masih tersisa sekitar 5.773. Sebanyak 812 DPT tanpa NIK berasal dari Lem- baga Pemasyarakatan (LP). Sementara hampir 5.000 DPT tanpa NIK berasal dari sejumlah ponpes di Keca- matan Palengaan. Anggota Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Pame- kasan Ahmad Husaifi men- gataan untuk data invalid dari LP dimungkinkan akan terus bertambah seiring ma- suknya sejumlah narapidana baru dari luar daerah. Sementara untuk ponpes, Husaifi mengatakan rata- rata dihuni oleh penduduk luar Pamekasan—bahkan ada yang berasal dari Jawa Tengah—sehingga harus dicocokkan dengan data kependudukan daerah asal. ”Kalau di LP, kemungkinan jumlahDPTinvalidmasihbisa bertambah karena sifatnya mobile dan belum bisa final. Sementara untuk ponpes, banyak santri yang berasal dari luar Jawa Timur. Ini yang menyulitkan,” ungkapnya. Dari sebagian yang su- dah diselesaikan oleh KPU Pamekasan, khusus NIK invalid dari sejumlah ponpes hanya ada di Kecamatan Pa- lengaan. Di satu kecamatan tersebut terbagi dalam be- berapa ponpes yang tersebar di beberapa desa. ”Di antaranya di Desa Tana’an ada 1.660 NIK in- valid, Desa Kotoan Daja ada 2.110, Desa Kacok ada 313, dan Desa Kotoan Laok ada 1.390). Setelah diperbaiki, terakhir hanya menyisakan 4.961 NIK invalid. Kita akan terus menindaklanjuti terus,” tandasnya (waw/rr) PDF Compressor Pro

Pages Overview