BANDUNG,(BB)- Berbagai usaha selalu dilakukan untuk membersihkan Sungai Citarum, namun hasilnya belum juga maksi- mal. Kini tawaran rehabilitasi sungai yang su- dah mendunia itu, datang dari pemerintah Korea Selatan. Maka gayung pun bersambut, Pemprov Jawa Barat mengapresiasi keingi- nan negara ginseng tersebut. Bahkan, DPRD Jawa Barat menyambut baik rencana pemerintah Korea Selatan untuk membantu membersihkan Sungai Citarum yang merupakan sungai terpanjang di Jawa Barat. Citarum memiliki dampak lingkungan luar biasa bagi masyarakat di sekitarnya, kata Anggota Komisi IV DPRD Jabar, Gatot Tjahyono, pekan ini. Rehabilitasi Sungai Citarum perlu ada per- an aktif termasuk dari internasional. "Saya sambut baik kerjasama Korea dan Pemprov Jabar karena untuk Citarum ini harus ada par- tisipasi aktif, baik dari nasional ataupun inter- nasional," katanya. Nantinya, DPRD Jabar akan melakukan pendalaman mengenai produk yang akan dibangun di sekitar Citarum. Namun, ia meyakini pemrov sudah paham dalam melakukan kerjasama tersebut."Kita ingin 10-20 tahun ke depan Citarum ini bisa menja- di sungai yang dibanggakan warga Jawa Barat," tuturnya. Sebagaimana diketahui unsur dari Kemen- trian Lingkungan Hidup Korea atau Korea Environmental Industry & Technology Insti- tute (KEITI) menawarkan bantuan dalam menangani masalah limbah cair industri di kawasan Sungai Citarum. Tawaran tersebut disambut baik Pemprov Jabar karena bersi- nambung dengan program Citarum Bestari. Kerjasama tersebut akan dilakukan antara pihak Korea dan Pemprov Jabar melalui Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daer- ah dan Dinas Permukiman dan Perumahan Jabar. KEITI menawarkan bantuan dalam mena- ngani masalah limbah cair industri di kawasan Rancaekek, Solokan Jeruk, dan Ma- jalaya, Kabupaten Bandung. Bantuan yang diberikan melalui waste water treatment sys- tem dan pembangunan pembangkit listrik berkapasitas 30-50 MW (Sola-Cell, Fuel- Cell, Bio-gas). "Kami sangat mengapresiasi tawaran Ko- rea ini, dan siap menindaklanjuti rencana penanganan selanjutnya," kata Wagub Jabar, Deddy Mizwar usai pertemuan dengan pihak KEITI. Ia menyebutkan teratasinya masalah lim- bah industri dapat menyelesaikan salah satu pencemaran Citarum. Namun, Deddy me- ngakui masih ada persoalan lain yakni pence- maran akibat sampah, limbah masyarakat, hingga sedimentasi. Untuk itu BPLHD dan Diskimrum Jabar diinstruksikan segera mengintensifkan koordinasi dengan pemerin- tah daerah setempat, yaitu Pemkab Ban- dung, Pemkab Bandung Barat dan Pemkab Sumedang. Wagub menilai, Korsel sudah berpengala- man dalam mengatasi pencemaran limbah sungai. "Saya sangat berterima kasih atas tawaran bantuan sahabat-sahabat Korea Sela- tan, semoga ikan-ikan nanti bisa kembali hidup di Citarum," katanya penuh harap. (B- 002)*** 03Bisnis Bandung Edisi 249 - Tahun V Desember 2015Seputar Bandung Raya P ANGSA produk domestik regional bruto (PDRB) Jawa Barat terhadap PDB nasional mencapai 13,30% pa- da triwulan III-2015, atau Rp307,37 triliun (harga konstan). Secara sektoral, struktur PDRB Jawa Barat masih ditopang oleh sek- tor industri pengolahan (42,96%) terutama industri pakaian jadi, industri kertas, industri bahan kimia dan industri komputer dan elektronika. Menurut Ilya dari OJK, sektor pembentuk PDRB lainnya adalah perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor (15,83%) dan konstruksi (8,24%). Dari sisi permintaan, struktur PDRB Jabar masih didominasi oleh konsumsi rumah tangga (61,69%). Di sisi inflasi, laju inflasi gabungan tujuh kota di Jawa Barat pada bulan September 2015 mencapai 6,11% (yoy) atau lebih ren- dah dibandingkan dengan inflasi nasional yang mencapai 6,83% (yoy). Tingginya in- flasi di Jabar tidak terlepas dari kontribusi inflasi di kota Bandung dan Bogor, yang masing-masing mencapai 6,90% dan 6,25%. Sedangkan kondisi stabilitas sistem keuangan Jabar cukup baik. Hal ini tercer- min dari perkembangan beberapa indikator perbankan, seperti aset, dana pihak ketiga (DPK) dan kredit, serta risiko kredit yang re- latif rendah. Total aset bank umum di Jawa Barat pada September 2015 naik 12,85% (yoy) mencapai posisi Rp506,8 triliun. Po- sisi kredit/pembiayaan meningkat 10,04% (yoy) menjadi Rp324,5 triliun. Di sisi lain, DPK yang dihimpun tumbuh 11,62% (yoy) menjadi Rp362,1 triliun. Risiko kredit yang dicerminkan oleh Non Performing Loan (NPL) atau jumlah kredit bermasalah pada September 2015 tetap ter- kendali. Persentase NPLgross tercatat 2,9%. Kenaikan pertumbuhan kredit yang lebih rendah dari pertumbuhan DPK mengaki- batkan Loan to Deposit Ratio (LDR) bank umum konvensional di Jabar turun dari 89,0% pada September 2014 menjadi 88,0% pada September 2015. Kredit usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) perbankan Jabar sampai Triwulan III-2015 mencapai Rp73,5 triliun atau 24,63% dari total kredit. Pengembangan usaha mikro kecil dan menengah merupakan salah satu solusi dalam meredam kemungkinan gejolak fi- nansial global. Salah satu faktor kunci agar hal tersebut terwujud perlu didukung oleh kondisi yang kondusif, serta koordinasi dan sinergi yang baik antara berbagai pemangku kepentingan yakni pemerintah daerah, otoritas jasa keuangan, Bank Indonesia, lembaga jasa keuangan, akademisi, pelaku usaha maupun elemen masyarakat lainnya. Salah seorang komisioner OJK tersebut mengharapkan agar semua pihak melakukan konsolidasi dan bersinergi menghadapi se- mua kemungkinan permasalahan yang dapat terjadi. Semua pihak diharapkan menjaga kondisi tetap kondusif, sehingga tercipta iklim berusaha yang mendukung. (B-002)*** BANDUNG,(BB)- Pemprov Jabar merupakan salah satu penyumbang produk domestik bruto (PDB) terbesar setelah Provinsi DKI Jakarta dan Provinsi Jawa Timur. Hal itu membuatnya menjadi daerah penting bagi nasional, ungkap Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan, Ilya Avianty dalam acara ”Out look perekonomian 2016” di Gedung Sate, pekan lalu. Jabar Penyumbang Terbesar PDB Capai Rp307 Triliun Korsel Peduli Sungai Citarum Rangkaian Kegiatan yang akan diseleng- garakan terkait peringatan 43Tahun Jurusan Arsitektur Itenas : 1. 23-27 November 2015 : Pameran dan Pe- nilaian Karya (Award) 2. 2-3 Desember 2015 : Seminar Nasional 3. 7 Desember 2015 : Dies Natalis ITENAS ke 43 Acara peringatan 43 Tahun Jurusan Arsitektur Itenas ini meliputi : 1. Gathering 2. Penerbitan Buku Karya 3. Kampanye Publik 4. Pameran Pendidikan 5. Pemberian Penghargaan 6. Reuni Alumni dan Hiburan A. Maksud Kegiatan ini dimaksudkan untuk mengumpulkan tiap angkatan alumni Jurusan Arsitektur Itenas B. Tujuan 1. Meninjau ulang (review) pendidikan Arsitektur ITENAS sesuai arah perkembangan globalisasi. 2. Menjalin kerjasama dengan State Holder terkait bidang Arsitektur ITE- NAS. 3. Memberikan informasi seputar pen- didikan Arsitektur dan penerapannya diluar Isntitusi pendidikan. 4. Mengapresiasi alumni yang telah berjasa/berkontribusi kepada masyarakat. NET NET PERINGATAN 43 Tahun JurusanAr- sitektur-ITENAS merupakan event un- tuk mereview pola pendidikanArsitektur ITENAS selama ini, apa kah telah berhasil menciptakan lulusan dengan daya saing yang ting gi sesuai dengan perkembangan arsitektur dunia, serta perkembangan issue terkait globalisasi di bidang arsitektur lainnya. Seluruh alumniArsitektur-ITENAS diundang untuk berdiskusi dan mem- berikan informasi berdasarkan pengala- man di luar institusi, ba ik di proyek, pe- merintahan, swasta, serta perkembangan arsitektur di luar Indonesia. Sehingga dapat diketahui pola pendidikan yang dibutuhkan dan adaptif terhadap perkembangan zaman. Berkumpulnya alumniArsitektur- ITENAS ini membuka peluang untuk menjalin kerjasama, khususnya dengan alumni maupun stake holder terkait di bidangArsitektur. Apresiasi terhadap alumni dilakukan dengan membukukan karya-karya ar- sitektur, dengan tujuan agar dapat mem- berikan gambaran posisi alumniArsitek- tur-ITENAS di dunia profesionalAr- sitektur yang merupakan manifestasi jasa dan kontribusi ilmu di masyarakat. 43 Tahun Jurusan Arsitektur Itenas