Please activate JavaScript!
Please install Adobe Flash Player, click here for download

mei2_20100713113708

7 8 rogram Kedokteran Hewan Universitas Brawijaya (PKH-UB) P turut berpartisipasi dalam kontes reptil yang baru pertama kali diselenggarakan di Kota Malang. Dikemas dalam "Ngalam National Reptil Contest and E x h i b i t i o n 2 0 1 0 " , k o n t e s i n i diselenggarakan di Plaza Araya Malang, Sabtu-Minggu (29-30/5). Kegiatan yang diikuti sekitar 231 peserta ini memiliki tujuan untuk merubah paradigma masyarakat bahwa sesungguhnya reptil itu tidak membahayakan. Aneka acara yang turut memeriahkan kontes ini diantaranya kontes Open Retic Morph, kontes Open Phyton, Open Lizard dan Gecko. Tak kalah menarik, diselenggarakan pula lomba balap kura dan lelang reptil. Pada stan pecinta reptil yang disediakan panitia, mahasiswa PKH-UB khususnya himprov Kelawar (Kelompok Aquatik, Eksotik dan Satwa Liar) berinisiatif membuka stan klinik hewan. Dalam klinik tersebut disediakan konsultasi dan pemeriksaan hewan gratis dengan menyertakan para dokter hewan UB. Selain itu, mahasiswa PKH-UB juga menyediakan mencit untuk dijual. [@nd/nok] osen FMIPA UB Dra. Fatchiyah, MKes., PhD., D telah diundang sebagai penelis dalam konferensi UNESCO tentang Capacity Building of Life Sciences pada 24 Mei 2010 di Yogyakarta. Selain di Indonesia, kegiatan yang diselenggarakan oleh U N E S C O A s i a i t u j u g a diselenggarakan di tiga kota di Asia Tenggara yaitu Bangkok, Hanoi, dan Manila sejak Oktober 2009 sampai April 2010. Konferensi kali ini terselenggara atas kerjasama antara UGM dengan Osaka University, Jepang. Demikian ungkap Fatchiyah kepada Prasetya, Jum'at (28/5). Lebih lanjut Fatchiyah menuturkan, tujuan dari konferensi adalah mendesain program pelatihan yang berbasis pada bioteknologi untuk peneliti muda di kawasan Asia Tenggara. Untuk mewujudkan tujuan ini, UNESCO mengundang berbagai komponen masyarakat yang terlibat langsung atau tidak langsung dengan bioteknologi seperti peneliti dan pakar IPTEKS, pihak penentu kebijakan, pejabat di tingkat fakultas maupun universitas, pelaku industri dan alumni. Segenap komponen masyarakat ini bersama-sama merumuskan opini dan ide-ide yang cemerlang guna menetapkan UNESCO Biotechnology Program yang tepat pada periode 2011 - 2020 mendatang. Program Bioteknologi UNESCO sendiri telah ada sejak 1973 d e n g a n n a m a p r o g ra m T h e International Post Graduate University Course in Microbiology dan diperbaharui pada 2004 dengan nama The UNESCO Postgraduate I n t e r U n i v e r s i t y C o u r s e i n Biotechnology. Kegiatan dibuka oleh Prof. Kapti Rahayu Kuswanto (UGM) diteruskan oleh ketua panitia dari Osaka University Prof. Satoshi Harashima (Director of International Center for Biotechnology, Osaka University). Pemateri yang hadir diantaranya Dr. Linda S Posadas yang menjelaskan tentang kebijakan UNESCO, Dr. Nizam dari BPPT dengan materi kebijakan pengembangan SDM Indonesia dalam pengembangan IPTEKS, serta Ketua LIPI Prof. Umar Anggara Jenie dengan materi kebijakan LIPI untuk meningkatkan SDM Indonesia dalam mencetak calon-calon peneliti berkualitas international. LIPI sendiri sejak 2009 telah membuka research school yang dinamai International Center for Interdiciplinary and Advanced Research (ICIAR). Sementara itu wakil dari Osaka University hadir dengan materi Global Commitment and Strategy. Sebuah program yang didanai pemerintah Jepang untuk meningkatkan kualitas penelitian di level undergraduate dan graduate students. Kegiatan ditutup oleh Rektor UGM Prof. Sudjarwadi dan P r o f . E i i c h i r o F u k u s a k i . Dalam sesi diskusi hadir sebagai narasumber Dr. Purwaty Lee Couhault wakil Directur Perusahaan SUGAR group yang mewakili kalangan industri, serta dari kalangan akademisi Dr. Intan Achmad (ITB) dan Prof. Widya Asmara (UGM). Pada sesi ini para narasumber mengungkapkan peran masing-masing dalam peningkatan kualitas SDM di bidang Bioteknologi. Selain Fatchiyah, hadir pula sebagai panelis Prof. Cece Sumantri (IPB), Dra. Maizer Said Nahdi, MSi (UIN Kalijaga Yogyakarta), Prof. Suranto (UNS) dan Dr. Sugiyono (Unsoed Purwokerto). Sesi terakhir menghadirkan n a r a s u m b e r P r o f. J o e d o r o Soedarsono (UGM), Dr. Koesnandar (BPPT), Prof. Takuya Nihira (Osaka University) dan Dr. Irfan D. P r i y a m b a d a ( U G M ) y a n g menyimpulkan hasil diskusi opini- opini dan ide-ide untuk program UNESCO selanjutnya. Fa t c h i y a h m e n a m b a h k a n , program UNESCO selanjutnya akan difokuskan pada Program Master D e g r e e f o r B i o t e c h n o l o g y peningkatan kualitas SDM pada calon peneliti muda dari negara-negara Asia seperti Mongolia, Kamboja, Myanmar dan Laos dengan lokasi studi (selain universitas di Jepang) di Thailand, Indonesia, Philipina, dan V i e t n a m . T i d a k m e n u t u p kemungkinan, mahasiswa berasal dari empat negara penyelenggara studi. Dengan mekanisme studi satu tahun beasiswa diperoleh dari negara yang bersangkutan dan tahun k e d u a d e n g a n d a n a UNESCO.[fat/nun] PKH-UBBerpartisipasiPadaKontesReptil Dosen UB Pembicara dalam Konferensi UNESCO niversitas Brawijaya mendapatkan kehormatan U dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) Kementerian Pendidikan Nasional untuk menjadi tuan rumah penyelenggaraan Workshop Entrepreneur yang berlangsung pada 30 Juni - 1 Juli 2010. Demikian sebagaimana terungkap dalam pertemuan antara Pembantu Rektor (PR) III bidang kemahasiswaan H RB Ir Ainurrasjid, para staf ahli PR III, para pembantu dekan III, ketua Inkubator Bisnis, Ketua LPPM serta jajaran pimpinan Biro Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan dengan tim dari Dikti yang dipimpin oleh Dr Agus Windharta DEA. Pertemuan yang berlangsung di Gedung Rektorat pada 20 - 21 Mei 2010 itu merupakan tindak lanjut dari terpilihnya UB sebagai tuan rumah workshop bersama tiga perguruan tinggi lain di Indonesia yang dipilih Dikti. Agus Windharta yang juga merupakan dosen Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya menuturkan, kegiatan workshop diselenggarakan dalam rangka peningkatan sinergi PT dengan dunia usaha dan pemerintah di bidang kewirausahaan. Selain dalam bentuk workshop kewirausahaan mahasiswa, kegiatan juga akan dikemas dalam bentuk TOT bagi dosen dan pameran bisnis bagi mahasiswa. Dalam pameran, para mahasiswa akan berkesempatan mendapatkan penilaian langsung produk ciptaan mereka, oleh para pelaku bisnis di Indonesia yang telah sukses. Agus menambahkan, ada wacana untuk menjadikan UB sebagai pusat pembelajaran wirausaha di Indonesia. Proses kewirausahaan baru berawal dari sekolah atau perguruan tinggi. Karenanya A g u s s a n g a t m e n g a p r e s i a s i pendampingan yang dilakukan oleh para dosen UB kepada para mahasiswa untuk menciptakan produk yang kreatif dan b e r m a n fa a t b a g i m a s ya ra k a t . Disampaikan pula bahwa terdapat 12 bentuk bisnis potensial yang dapat dijalankan oleh perguruan tinggi. Kedua belas bisnis itu meliputi toko buku, kampus mart, kantin, koperasi mahasiswa, penerbitan dan percetakan, konsultan, lembaga pelayanan, medical center (poliklinik), aset utilitas seperti stadion, gedung olahraga, dan laboratorium, event organizer, rumah kemasan serta rumah produksi multimedia. Namun menurut Agus, UB harus tetap fokus terhadap sebuah bisnis tertentu. "Tujuannya agar UB memiliki identitas unik yang menjadikan bisnisnya berbeda dari bisnis yang diselenggarakan PT lain," pungkasnya. Menanggapi apa yang disampaikan oleh Agus, Ainurrasjid UB Tuan Rumah Workshop Sinergi BIG menyatakan UB memiliki potensi besar menjadi pusat pembelajaran wirausaha di Indonesia. Karena itu dirinya mengharapkan peran serta seluruh sivitas akademika untuk serius menjalankan apa yang diamanatkan Dikti kepada UB sebagai penyelenggara workshop kewirausahaan. Selain UB, perguruan tinggi yang juga dipilih oleh Dikti sebagai penyelenggara workshop yaitu Universitas Internasional Batam (23 - 24 Juni 2010), Universitas Diponegoro (7 - 8 Juli 2010), dan Universitas Udayana (22 - 23 Desember 2010).[nun] Nomor 525 Tahun XIX Dwi Minggu Kedua Mei 2010 PR Kemahasiswaan beserta tim menggodok workshop sinergi BIG Salah satu mahasiswa PKH UB bersama koleksi reptil Dra Fatchiyah MKes Phd (ketiga dari kanan) dalam konferensi UNESCO 78 E x h i b i t i o n 2010 " , k o n t e s i n i

Pages Overview